Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini
Ingin memberikan bunga untuk kado orang tersayang atau memberikan ucapan duka cita? Tak ada salahnya bagi anda untuk melirik sentra pasar bunga Jalan Wastukancana di Bandung. Lokasi sentra bunga ini mudah untuk ditemukan.
Berlokasi di belakang Universitas Islam Bandung, sentra ini persis ada di sebelah kiri jalan. Di sini terdapat 32 kios permanen yang menjajakan beragam jenis bunga.
Selain mudah ditemukan, akses parkir juga nyaman. Anda tidak perlu bingung mencari tempat parkir, karena sentra ini menyediakan lahan parkir yang mampu memuat puluhan mobil dan motor sekaligus. Selain untuk kenyamanan pelanggan, areal lahan parkir tersebut juga sering digunakan oleh pedagang bunga. Maklum, beberapa pedagang sentra ini memang memiliki mobil bak sebagai alat operasional dagang mereka.
Rata-rata kios memiliki luas 4 x 5 meter dan buka setiap hari dengan jam operasional pukul 06.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. "Justru tidak jarang ada yang 24 jam kalau pesanan mereka sedang ramai," ujar Heri Hidayat, salah satu pedagang di sentra ini.
Sentra ini menjual berbagai macam jenis bunga segar mulai dari mawar, sedap malam, anggrek, krisan dan banyak lagi. Ada satu atau dua pedagang yang juga menjual hiasan janur kuning untuk kebutuhan pernikahan. Selain menjual tangkaian dan satu ikat, mayoritas pedagang juga menyajikan rangkaian bunga papan untuk ucapan selamat atau berita duka.
Di antara ragam bunga yang dijual, menurut Heri, yang paling laku adalah sentra bunga papan. Pesanan bunga papan kerap kali datang mendadak sebelum digunakan pada keesokan harinya. Makanya, sentra bunga Wastukancana ini justru ramai pelanggan pada malam hari.
Heri, sudah berjualan di sentra ini sejak 1970-an dengan membuka Toko Bunga Dahlia. Karenanya, bapak empat anak ini tergolong pedagang senior di sentra ini.
Rezeki datangnya tak tentu, begitu pula yang dialami Heri. Jika ramai, Heri bisa mendulang omzet hingga Rp 10 juta sebulan. "Tapi kalau lagi sepi bisa cuma dapat Rp 4 juta," ujarnya.
Pedagang lain, Eet Royani, berjualan di sentra ini mulai 1993. Tak beda jauh denga Heri, ia menjual berbagai bunga seperti mawar anggrek, krisan dan lain-lain. Tak hanya menyediakan rangkaian, Eet juga menawarkan jasa pembuatan bunga papan dan dekorasi pernikahan.
Kios Eet di sentra ini hanya dijadikan "kantor" untuk bertemu pelanggan. Sementara kegiatan produksi untuk dekorasi pernikahan dan lain-lain dikerjakan di rumahnya yang masih dalam kawasan Bandung.
Omzet rata-rata Eet bisa mencapai Rp 30 juta per bulan. Mayoritas pendapatan datang dari pesanan dekorasi pernikahan. "Sebulan bisa mendapat empat dekorasi pernikahan," ujar perempuan 49 tahun ini.
Selain keragaman bunga, harganya juga miring, mulai dari ribuan hingga jutaan rupiah. Pasokan bunga di sentra ini masih didapat dari sekitar Bandung, yaitu kawasan Lembang makanya harga bisa murah. (Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News