kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adi Sarana Armada (ASSA) suntik dana ke anak usaha untuk kembangkan bisnis dIgital


Rabu, 24 Juli 2019 / 21:08 WIB
Adi Sarana Armada (ASSA) suntik dana ke anak usaha untuk kembangkan bisnis dIgital


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyuntik modal ke anak usahanya yakni PT Adi Sarana Investindo sebesar Rp 9,9 miliar.

Sekretaris Perusahaan Adi Sarana Armada, Hindra Tanujaya mengatakan, suntikan modal ini akan digunakan untuk membiayai ekspansi perusahaan yang sejalan dengan kegiatan usahanya. Adapun perusahaan akan menyetor modal dari dana internal.

"Untuk pengembangan bisnis di anak perusahaan tersebut yang akan juga mendukung bisnis ASSA juga," kata Hindra kepada Kontan.co.id, Rabu (24/7).

PT Adi Sarana Armada Tbk merupakan perusahaan yang bergerak bergerak di bisnis pengembangan bisnis penyewaan mobil, lelang mobil dan motor, penyediaan jasa pengemudi, logistik, e commerce delivery, car sharing, serta platform untuk market place jual beli mobil bekas.

Sementara itu, CEO Adi Sarana Armada, Prodjo Sunarjanto, menilai investasi ini untuk pengembangan anak usaha khususnya di bidang digital. Salah satunya Caroline.

ASSA sejak akhir tahu kemarin mengembangkan aplikasi car sharing ( ShareCar) dan platform untuk market place jual beli mobil bekas (Caroline) dengan nilai investasi Rp 6 miliar-Rp 7 miliar.

Caroline merupakan sebuah situs yang dapat mempertemukan pembeli dan penjual mobil bekas dengan harga yang transparan dan kualitas yang terpercaya dengan sistem bidding.

Caroline merupakan juga merupakan bagian dari Triputra Group yang didukung oleh Astra Credit Company dan diawasi oleh OJK. "Kami berinvestasi di perusahaan start up dan inkubator juga," kata Prodjo kepada Kontan.co.id, Rabu (24/7).

Menurutnya investasi tambahan ini lebih ke arah pengembangan infrastruktur teknologinya. Langkah ini menurutnya juga bukan langkah burning money seperti halnya investor baru yang biasanya masuk ke dunia digital.

Adapun untuk saat ini ASSA juga belum tertarik untuk masuk mendanai perusahaan teknologi lain di luar anak usaha. "Kita tetap berhitung untung ruginya dulu. Kita tidak sanggup untuk ikut burning money," jelasnya.

Terkait dampaknya kepada ASSA, Prodjo belum bisa menjawab banyak. Menurutnya dampaknya baru terasa dalam jangka waktu tiga sampai empat tahun ke depan.

Beberapa waktu lalu Graceila Putri, Associate Product Manager Caroline.id menjelaskan selama enam bulan awal peningkatan transaksi terus berjalan tiap bulannya. Bahkan awal berdiri Caroline sempat diberi target 3.000 unit transaksi namun melihat antusiasme masyarakat direvisi menjadi 4.000 unit transaksi dalam setahun.

Di dalam Caroline tersedia layanan inspeksi sehingga membuat pembeli menjadi transparan. Ditambah pembeli dapat melihat dan mencoba langsung kendaraan.

"Saat ini sudah tersedia empat lokasi di Jabodetabek untuk melayani layanan tersebut. Rencananya kita tambah akan tambah lagi di Jawa Tengah," kata Graceila.

Grace menambahkan dengan dukungan Triputra Group dan ASSA maka Caroline tidak punya target untuk cari pendanaan tambahan atau exit seperti layaknya start up lain. Melainkan Caroline mau membangun sebuah jembatan yang dapat menghubungkan segala jenis kesusahan yang ditemui di pasar otomotif sekitar jual-beli mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×