kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agar pebisnis kecil tak pusing mencatat


Rabu, 15 April 2015 / 10:20 WIB
Agar pebisnis kecil tak pusing mencatat
Nonton Drama Korea Perfect Marriage Revenge Sub Indo dan Sinopsis, Cerita Cinta dan Balas Dendam.


Reporter: Melati Amaya Dori | Editor: Tri Adi

Berbisnis tanpa pembukuan ibarat menjelajahi belantara tak dikenal tanpa peta. Jika tidak mencatat setiap transaksi usahanya, bagaimana si pebisnis bisa mengetahui seberapa besar untung atau rugi yang ia derita? Pebisnis juga akan kesulitan melakukan perencanaan, jika tak memiliki buku keuangan.

Kebutuhan untuk memiliki pembukuan akan semakin terasa saat si pebisnis harus berurusan dengan pihak lain. Jika ia ingin meminta kredit ke bank, tentulah ia harus menyerahkan berbagai laporan keuangan. Keharusan menyusun pembukuan juga diberlakukan untuk pengusaha yang sudah berstatus wajib pajak.

Kenyataannya, tidak semua pebisnis paham dengan aturan pembukuan. Bagi mereka yang sudah punya skala usaha besar, solusi yang paling ideal tentunya merekrut mereka yang mengerti tata cara pembukuan dan akuntansi. Namun bagaimana dengan pebisnis yang baru di tahap berkembang dan memiliki modal kerja terbatas?

Situasi semacam ini yang melahirkan jasa pembukuan. Usaha semacam ini sejatinya sudah lama ada. Namun di masa teknologi komunikasi berkembang pesat, kebutuhan akan jasa pembukuan turut berkembang. Mereka yang jeli bisa mengombinasikan jasa melakukan pencatatan transaksi keuangan dengan kemudahan yang ditawarkan internet.

Peluang jasa itu yang digarap PT Javan Cipta Solusi. Sebagai pengembang software, Javan tak luput melihat celah untuk berbisnis aplikasi pembukuan keuangan. Nilai lebih jasa yang ditawarkan Javan dibandingkan dengan jasa yang ditawarkan oleh pengembang software keuangan di masa lalu adalah layanan berbasis komputasi awan alias cloud.

Bagi mereka yang awam dengan aneka teknologi informasi masa kini, bentuk sederhana layanan berbasis cloud adalah e-mail. Nah, aplikasi pembukuan berbasis cloud berarti berbagai data bisa disimpan di server sang penyedia layanan.

Javan menawarkan jasanya melalui situs bernama hartaku.com. Dengan memiliki account di situs itu, pengguna bisa menyimpan seluruh pencatatan transaksinya di server hartaku.

Ide menggulirkan situs hartaku.com bermula dari kebutuhan internal Javan. Layaknya sebuah entitas bisnis, Javan memerlukan pembukuan. Dengan memanfaatkan programmer sendiri, Javan pun merancang software akuntansi. Yudi Haribowo, Co-founder Javan, menuturkan, kebutuhan itu lantas berubah menjadi ide bisnis karena dari survei yang dilakukan Javan, banyak pebisnis kelas usaha kecil menengah yang membutuhkan aplikasi serupa.

Awal tahun lalu, Javan pun mulai meluncurkan jasanya. “Kami mempromosikan Hartaku.com untuk dicoba oleh masyarakat luas,” tutur Gugus A. Sakti, Hartaku Product Development Lead and Marketing Executive Javan.

Javan memposisikan hartaku sebagai sebuah software akuntansi yang mudah digunakan oleh mereka yang tidak ahli dalam akuntansi. Perangkat lunak itu juga idealnya bisa melayani pebisnis di berbagai sektor.

Di atas kertas, usaha semacam ini tidak akan kesulitan mencari pelanggan. Target pasar jasa ini jelas pengusaha kecil dan menengah (UKM). Nah, tahun lalu saja, jumlah pebisnis UKM sudah lebih dari 55 juta pebisnis. Memang, tak ada statistik yang rinci tentang berapa persen dari pengusaha UKM yang sudah melek pembukuan.

Namun data tentang pebisnis UKM yang sudah menjadi wajib pajak bisa menjadi patokan. Jumlahnya tak sampai separuh dari total angka pebisnis UKM.  Pebisnis kecil menengah yang belum berstatus wajib pajak biasanya belum memiliki pembukuan yang rapih.

Nah demi menggenjot penerimaan pajak, pemerintah pun semakin cerdik menjaring pengusaha UKM yang belum berstatus wajib pajak. Itu berarti, pasar potensial untuk jasa layanan pembukuan secara online berbilang puluhan juta.

Javan baru menikmati sebagian kecil dari potensi pasar yang sedemikian besar itu. Saat ini, jumlah pengguna situs tersebut sudah melampaui 10.000 user. Yang lebih melegakan hati para pengelola Javan, jumlah pengguna situs mereka terus meningkat. Kenaikan user hartaku per hari berkisar 5 hingga 10 pengguna.

 

Perbaikan kontinyu

Langkah pertama yang harus dilakukan jika ingin menawarkan jasa pembukuan adalah menetapkan pangsa pasar yang ingin dituju. Jangan lupa, ada banyak metode pencatatan akuntansi. Nah, dengan mengetahui siapa yang akan menjadi pasar, Anda akan tahu apa saja fitur yang harus harus ada.

Bahkan, Javan yang mengidealkan hartaku sebagai situs yang bisa melayani kebutuhan pebisnis berbagai sektor, juga punya target pasar. Gugus mendefinisikan pasar hartaku adalah entrepreneur yang mulai menuju kategori usaha kecil, atau mereka yang sudah ada di kelompok usaha kecil.

Pangsa pasar itu dipilih karena usaha di tahap itu proses pencatatan keuangannya belum terlalu rumit. Namun, pebisnis di kelas itu sudah membutuhkan sistem akuntansi yang baik untuk menunjang usahanya. “Namun kami tidak menutup kemungkinan, siapa saja dapat mengakses dan menggunakan layanan situs hartaku.com,” tutur dia.

Supaya bisa merancang program yang memenuhi kebutuhan pasar sasaran, tentu Anda membutuhkan sumber daya manusia yang paham akuntansi. Lebih bagus lagi, apabila Anda bisa mendapatkan ahli akuntansi sekaligus perpajakan.

Tenaga ahli itu bisa saja Anda kontrak berdasarkan proyek, dan tidak direkrut sebagai karyawan. Jalan Javan yang punya kompetensi sebagai pengembang, untuk merancang situs hartaku juga bisa menjadi contoh. Javan menugaskan tiga orang karyawannya khusus untuk mengembangkan hartaku. Selain Gugus, ada pula Achmad Ramadhan sebagai Hartaku Accounting Specialist  serta Akbar Adathama sebagai Hartaku Tech Lead.

Modal awal mereka adalah piranti lunak akuntansi yang digunakan Javan. Selama tiga bulan para programmer Javan mengutak-atik software tersebut agar dapat dipergunakan oleh pebisnis kecil dari berbagai industri. “Setelah itu kami butuh waktu tiga bulan lagi untuk melihat apakah masyarakat merespon secara positif aplikasi yang kami kembangkan,” tambah Gugus.

Setelah program berhasil diluncurkan, jangan bayangkan Anda bisa langsung leha-leha menanti member. Tidak berbeda dengan piranti lunak lain, aplikasi pembukuan juga perlu upaya perbaikan terus menerus. Sumber ide perbaikan itu siapa lagi, kalau bukan para pengguna aplikasi.

Kesulitan yang ditemui pengguna merupakan umpan balik yang dibutuhkan tak hanya untuk menyempurnakan aplikasi. Masukan semacam itu juga akan membuat pengguna merasa dihargai. Di tahap selanjutnya, pengguna bisa jadi loyal dengan layanan Anda.

Melongok lagi pengalaman Javan, pengembangan situs hartaku tak cuma dalam setahap saja. Setelah menyempurnakan situs hartaku di akhir 2014, Javan kini membenahi sistemnya dengan layanan payment gateway. Pengembangan ini bertujuan untuk memudahkan user lama memperpanjang masa berlangganan.

Sedang fitur pembukuan yang termuat di situs itu masih belum bertambah. Laporan yang bisa dihasilkan dari situs itu mencakup jurnal umum, buku besar, neraca, laporan laba rugi, perhitungan prepaid expense, perhitungan fixed asset dan depresiasi. Ada pula pencatatan persediaan berdasarkan tiga metode, yaitu first in first out (FIFO), last in first out (LIFO) dan moving average.

Memang tak semua fitur tersebut bisa dinikmati seluruh anggota. Penyebabnya, Javan membuka tiga paket keanggotan situs hartaku. Masing-masing paket itu adalah Free, Basic, dan Pro.

Paket Free hanya berlaku selama 30 hari untuk user baru. Sesuai namanya, konsumen yang menggunakan paket ini tidak terkena biaya apapun selama 30 hari. Adapun user untuk paket Basic, harus membayar biaya berlangganan Rp 47.000 per bulan. Banderol harga berlangganan paket Pro adalah Rp 97.000 sebulan.

Paket Pro berhak menggunakan seluruh fitur. Dan ada lima user yang bisa digunakan oleh pelanggan paket ini. Adapun pelanggan Basic tidak mendapatkan fitur penyajian laporan prepaid expense, fixed asset serta perhitungan persediaan LIFO dan moving average. User yang diperoleh pelanggan ini pun hanya tiga. Adapun  untuk Free, fitur paket yang tidak didapat sama dengan paket Basic plus fitur pencatatan barang dan FIFO. “Serta tidak ada fitur multi user,” tutur Gugus.

Sebagai usaha yang tergolong jasa, pelayanan harus diutamakan. Nah mengingat pasar potensial bisnis ini adalah pebisnis UKM yang tak ahli pembukuan,  alokasikan sumber daya manusia sebagai customer service. Mereka yang menjadi pelayan pelanggan ini haruslah orang yang paham luar dalam aplikasi yang Anda tawarkan.

Untuk mendapatkan sumber daya manusia semacam itu, tak cukup hanya merekrut sarjana teknologi informasi. Yang lebih penting adalah orang yang Anda posisikan sebagai pembantu pelanggan tersebut harus mengikuti training tentang produk.

Agenda lain yang tak kalah penting tentunya menyiapkan infrastruktur telekomunikasi. Jika Anda ingin menyediakan layanan berbasis cloud, pastikan penyedia hosting yang Anda pilih bisa dipercaya. Artinya, penyedia hosting server Anda memiliki kecepatan koneksi yang stabil. Lalu, kapasitas penyimpan server Anda juga harus memadai.

Setelah piranti lunak siap, infrastruktur peralatan tersedia, dan situs siap mengarungi dunia maya, Anda perlu serius menjaring pengguna. Strategi pemasaran offline dan online wajib dilakukan berbarengan. Gugus menuturkan, Javan gencar melakukan promosi melalui website mereka. Selain itu, mereka juga berpromosi melalui situs mesin pencari dan situs media sosial. “Beberapa kali kamu juga mengikuti event,” ujar dia.  Toh, menurut Gugus, promosi melalui online lebih jitu karena kebanyakan user hartaku datang melalui jalur tersebut.

Lalu, seberapa besar modal yang harus ditanggung? Itu yang tak diungkap oleh Javan. Yang pasti, biaya karyawan akan mendominasi tren pengeluaran penyedia jasa pembukuan online. Adapun biaya sewa infrastruktur, akan bersifat variabel, alias bergerak mengikuti jumlah pelanggan.

Bagaimana, siap menjadi konsultan pembukuan?        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×