kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ahli gizi kecerdasan buatan asal India


Senin, 26 Maret 2018 / 09:05 WIB
Ahli gizi kecerdasan buatan asal India


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Tushar Vashisht kelebihan berat badan saat kembali ke India delapan tahun lalu, setelah berkerja sebagai analis Deutsche Bank di Singapura. Gaya hidupnya yang tidak banyak gerak terus berlanjut, pasca dia menerima pekerjaan di bidang manajemen proyek dengan tim formatif yang mengerjakan Aadhaar, nomor identitas digital penduduk India.

Vashisht pun bertekad untuk melakukan diet, dan memulai dengan melacak kalori dan nutrisi dalam makanannya. Tapi, dia langsung menghadapi masalah: hanya ada sedikit bantuan yang tersedia secara online buat mengevaluasi kandungan masakan India.

Sebagai seorang teknisi, Vashisht datang dengan alat analisis untuk menemukan kandungan kalori dan nutrisi utama dalam 900 jenis makanan khas India. Lalu, ia mempresentasikannya ke dewan perencanaan pemerintah sebagai bantuan kesehatan.

Itu juga yang jadi titik awal dari startup HealthifyMe yang dia dirikan akhir 2011 lalu. Sachin Shenoy yang pernah bekerja di Google kemudian bergabung dengan Vashisht sebagai co-founder.

Aplikasi ini dirancang untuk membantu para pengguna memenuhi sasaran diet dan kebugaran mereka, dengan pelacakan serta rekomendasi pribadi. Dan, HealthifyMe yang memiliki jutaan pengguna aktif bulanan di lebih dari 200 kota di India dan Timur Tengah, Februari  lalu, mengumumkan pendanaan seri B mencapai US$ 12 juta.

Sistema Asia Fund, konglomerat asal Rusia, memimpin putaran kedua bersama Samsung Next Fund. Investor baru lainnya termasuk Dream Incubator asal Jepang dan Atlas Asset Management dari Singapura. Investor yang ikut dalam putaran sebelumnya, IDG Ventures India, Inventus Capital, Blume Ventures, dan NB Ventures yang berbasis di Dubai juga ikut berpartisipasi.

Terlepas dari perluasan cakupan dari apa yang ditawarkan oleh startup ini, Vashisht mengatakan, pendanaan baru tersebut mengantarkan HealthifyMe untuk masuk ke putaran ketiga atau Seri C dari investor global pada tahun depan. Ini juga terkait dengan ambisi dia untuk jadi pemain global di bidang itu.

Untuk menjadi pemain global, startup ini menawarkan sesuatu yang beda. Yang membedakan HealthifyMe dengan aplikasi sejenis, Vashisht menyebutkan, keterlibatan ahli gizi dan automasi sejak awal.

Ahli gizi tidak hanya membantu pengguna berbayar di aplikasi premium dalam mendefinisikan dan membuat pilihan makanan sehat. Tapi juga, bertindak sebagai pelatih pribadi. Sebuah fitur kecerdasan buatan (AI) yang disebut Jarvis membantu ahli gizi menjawab pertanyaan sederhana.

Tambah fitur

Interaksi antara pengguna, ahli gizi, dan Jarvis membantu melatih fitur AI untuk mengurai percakapan dan memahami motivasi serta kebutuhan pengguna tertentu, lalu menghubungkannya dengan orang lain yang memiliki profil serupa.

Tahun lalu, HealthifyMe meluncurkan Ria, ahli gizi AI, yang bisa membina hubungan lebih dalam dengan pengguna. Sebagai perbandingan, Jarvis terbatas hanya bertindak sebagai pendukung ahli gizi.

“Bagaimana hari saya?” seorang pengguna mungkin bertanya hal itu. Ria mungkin menjawab, “Anda belum cukup banyak melakukan program diet. Tapi, inilah analisis saya. Sepertinya Anda memerlukan intervensi. Protein dan serat ada di bagian bawah. Pertimbangkan untuk memiliki susu rendah lemak, paneer, kecambah, kacang polong”.

Langkah selanjutnya adalah menambahkan fitur pengolah gambar bernama Snap ke aplikasi HealthifyMe. Dengan fitur ini, pengguna bisa mengambil foto makanan yang akan mereka makan.

Dari situ, pengguna akan mendapatkan evaluasi instan soal seberapa baik atau buruk makanan itu untuk mereka. Atau, pengguna bisa mengambil gambar dari menu di restoran dan membiarkan Ria membantu memesan makanan yang akan membuat merasa baik dan sehat.

Memang, Vashisht mengungkapkan, Ria masih jauh dari sempurna. “Ketepatannya baru 77%,” katanya. Yang berarti, Ria gagal menangani hampir seperempat pertanyaan.

Sedang untuk kualitas tanggapan, HealthifyMe memiliki umpan balik yang membantu melatih fitur AI mereka. Ada juga tingkat ambang batas untuk Ria buat memutuskan, apakah pertanyaan dari pengguna berada di luar kemampuannya, sehingga perlu diteruskan ke ahli gizi manusia.

Target Vashisht berikutnya: diaspora India di seluruh dunia dengan ahli gizi AI-nya yang mengkhususkan diri pada makanan India. Area pertumbuhan dan ekspansi potensial HealthifyMe ialah menyediakan produk dan layanan afiliasi untuk pengguna, seperti makanan sehat dan diagnosa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×