Reporter: Primasyah Kristanto, Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri
Membudidayakan udang galah tidak terlalu sulit. Dua hal penting yang harus diperhatikan adalah pemberian pakan dan kondisi air. Tris, petani udang galah asal Situbondo, Jawa Timur, bilang, dalam budidaya udang galah, kondisi air kolam harus bersih dan mengalir.
Menurutnya, udang galah termasuk hewan yang cukup sensitif dengan kualitas air. Sehingga, ada baiknya sebelum menebar benih ke dalam tambak, kualitas air harus dicek. “Biasanya saya masukkan udang kali, kalau mereka bisa hidup baru saya tebar bibit udang galah,” jelasnya.
Untuk menjaga kualitas air agar tetap bersih, sebaiknya dibuat sirkulasi air yang baik. Untuk itu, air di tambak harus dibikin mengalir. Bila tidak, kualitas air cenderung setelah satu bulan masa pemeliharaan.
Penyakit yang kerap menjangkiti hewan ini adalah lumut. Agar terhindar dari penyakit kulit tersebut sebaiknya dipasang kincir air di tambak.
Menurut Tris, untuk pakannya tinggal beli di pasar. "Sekarang pakan udang galah banyak yang jual," katanya.
Selain pakan, kini mencari bibit udang galah juga tidak sulit karena banyak dijual di pasar. Di daerahnya, harga bibit udang galah berkisar Rp 70 per ekor. Untuk memenuhi kolamnya yang berukuran 220 meter persegi (m²), Tris menebar sekitar 10.000 bibit.
Dari masa tabur benih sampai panen perdana membutuhkan waktu sekitar lima bulan. Selanjutnya, panen bisa dilakukan lima kali dalam setahun. Saat panen pertama, biasanya jumlahnya sedikit.
Namun, saat panen berikutnya bisa mencapai dua kali lipat dari panen pertama. "Biasanya hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga minggu untuk dapat dipanen lagi," katanya.
Puji Suprapto, petani udang galah asal Yogyakarta, mengatakan, budidaya udang galah tidak sulit karena hewan ini terkenal tahan terhadap penyakit. Yang penting, sirkulasi air harus terus dijaga.
Selain sirkulasi air, penting juga membuat pelindung atau shelter untuk memisahkan bibit udang galah. Soalnya, udang galah merupakan hewan kanibal apabila supplai pangannya berkurang.
Menurut Puji, dalam usia lima bulan, udang galah akan tumbuh mencapai ukuran lebih dari 30 gram. "Itu artinya siap panen," ujarnya. Puji sendiri membeli bibit di pasaran.
Menurutnya, melakukan pembibitan sendiri sulit karena harus di air payau. "Tapi kalau pembesarannya cukup di air tawar," jelasnya. Supaya memiliki nilai ekonomis, sebaiknya budidaya dilakukan di lahan dengan luas minimal 300 m². "Lebih luas dari itu lebih baik lagi," katanya.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News