kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alpukat mentega miki tumbuh maksimal di dataran tinggi (2)


Jumat, 11 Februari 2011 / 10:16 WIB
Alpukat mentega miki tumbuh maksimal di dataran tinggi (2)


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Untuk bisa tumbuh secara maksimal, alpukat mentega miki sebaiknya ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian maksimal 1.500 meter di atas permukaan laut. Saat berumur muda, tanaman harus dipupuk dengan dedaunan.

Umur tanam hingga berbuah yang pendek, menjadikan alpukat mentega miki banyak diincar oleh pembudidaya. Untuk berbuah, alpukat jenis ini hanya membutuhkan waktu tanam sekitar tiga-empat tahun, bandingkan dengan alpukat biasa yang memerlukan 10 tahun. Keunggulan lain, seperti tahanan terhadap serangan ulat dan daging buah yang tebal tanpa serat membuat alpukat mentega miki makin menarik.

Alpukat mentega miki dapat tumbuh di dataran rendah. Agar bisa tumbuh dengan baik, daerah tanam sebaiknya memiliki suhu antara 15 hingga 30 derajat Celcius dengan curah hujan 5 sampai 6 bulan basah. Hanya saja, lokasi paling bagus, ya di dataran tinggi dengan ketinggian maksimal 1.500 meter di atas permukaan laut.

Alpukat mentega miki juga bisa tumbuh di daerah tropis maupun subtropis, termasuk di tanah remah atau lempung berpasir. Dengan kondisi itu, alpukat mentega miki tidak membutuhkan intensitas cahaya tertentu. "Ini yang membuat budidaya alpukat mentega miki lebih mudah," ujar Nur Supriyanto, pembudidaya alpukat mentega miki di Salatiga, Jawa Tengah.

Untuk mendapatkan bibit alpukat mentega miki, dapat dengan cara okulasi. Ini merupakan cara terbaik untuk memperoleh bibit dengan sifat induk yang tidak berubah.

Yunus Junaedi, pembudidaya alpukat mentega miki di Depok, Jawa Barat menjelaskan, proses okulasi atau sambung pucuk dengan menyambung alpukat mentega miki ke tunas dari biji jenis alpukat lain. Penyambungan dilakukan saat tunas berusia dua bulan atau tinggi sekitar 60 cm. "Selain menanam sendiri, tunas jenis lain bisa mudah didapatkan dengan membeli," kata Yunus.

Bunga alpukat mentega miki tumbuh pada ujung ranting dengan bentuk malai berjenis kelamin dua. Biasanya terjadi di bulan April-Agustus dan Oktober-November. Sedangkan, penyerbukan banyak terjadi dengan bantuan lebah. "Alpukat berbuah dari bulan Desember- Februari dan Mei-Juli," ujar Nur.

Saat berumur muda, tanaman alpukat mentega miki sebaiknya dipupuk dengan daun-daunan yang berguguran. Soalnya, saat masih muda, tanaman alpukat jenis ini lebih banyak memerlukan fosfat dan kalium. Kalau sudah tua, lebih memerlukan nitrogen dan kalium.

Pohon alpukat rentan terhadap hama dan penyakit termasuk ulat yang menggerogoti daun sampai ludes. Namun, setelah itu, pohon akan berbunga. Selain ulat, hama lain yang menyerang pohon alpukat adalah, helopeltis yang menghisap pucuk daun hingga kering. Tetapi, "Pohon alpukat mentega miki memiliki keunggulan karena lebih tahan hama penyakit," ujar Yunus.

Alpukat mentega miki tahan terhadap hama lantaran memiliki enzim anti-hama. Karena itu, pohon alpukat mentega miki bisa juga ditanam di pekarangan rumah.

Yunus menyarankan, agar tidak bonyok sewaktu proses pengiriman ke pasar tradisional, sebaiknya alpukat di-packing dengan menggunakan peti kayu yang didalamnya dilapisi karton.

Tiap peti berisi 50-80 kg. Sementara, untuk pengiriman ke pasar swalayan, dikemas dengan menggunakan kardus dan ditata sehingga tidak saling tumpang tindih.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×