kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alvara: Start up lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri


Rabu, 10 Juli 2019 / 23:00 WIB
Alvara: Start up lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alvara Research Center merilis hasil penelitian berjudul Perilaku dan Preferensi Konsumen Milenial Indonesia terhadap Aplikasi e-Commerce 2019. Hasilnya, aplikator Indonesia mendominasi sektor tersebut.

Penelitian itu menghasilkan lima kategori mobile e-commerce yang paling diminati para kaum muda. Terdiri atas layanan transportasi, pesan antar makanan, pemesanan hotel dan tiket, dan pembayaran.

CEO dan Founder Alvara Research, Hassanudin Ali mengatakan, sejak 2012, pihaknya sudah mulai mengamati generasi milenial karena tren pergeseran demografi Indonesia luar biasa sejak 2010. "Diperkirakan tahun 2020 generasi milenial jumlahnya 34% dari total populasi,” ujar Hasan dalam keterangan tertulis, Rabu (10/7).

Baca Juga: Soal pengembangan e-commerce, Shopee: Pemerintah perlu mendengar aspirasi dunia usaha

Aplikasi transportasi dengan penetrasi penggunaan oleh kaum milenial mencapai 96,4% menempati urutan tertinggi mengalahkan layanan pesan antar makanan 87,8%, diikuti aplikasi belanja 76,9% dan aplikasi pembayaran digital 30%, dan aplikasi pesan hotel atau tiket 11,7%.

Hasan juga menjabarkan, pada aplikasi layanan transportasi, GOJEK memimpin dengan angka mencapai 70,4 persen. Pesaingnya yaitu Grab meraih angka 45,7%. Di antara keduanya, tingkat heavy users atau pengguna sebanyak lebih dari sekali dalam seminggu mencapai 32%. ”Berarti, tiga dari 10 milenial itu pasti menggunakan transportasi online,” kata Hasan.

Pada aplikasi Pesan-Antar Makanan, GO-Food milik GOJEK juga memimpin dengan penetrasi penggunaan sebesar 71,7%. Posisi kedua ditempati GrabFood sebesar 39,9%. ”Konsumsi menggunakan aplikasi food cukup tinggi. Heavy users-nya mencapai 25,6% meskipun tidak sekuat transportasi. Jadi, satu dari empat responden pasti membeli makanan dari food application minimal sekali dalam seminggu.

Baca Juga: Ramai-ramai membidik bisnis penjualan mobil secara online

Dari aspek penilaian brand asosiasi, GO-Food merupakan layanan pesan-antar makanan online dengan layanan cepat, murah, dan banyak pilihan menu. Sedangkan GrabFood asosiasinya banyak promo, layanan cepat, murah.

Pada aplikasi pembayaran digital, ekosistem GOJEK yaitu GO-Pay kembali memimpin dengan tingkat penggunaan sebesar 67,9%, diikuti OVO 33,8%, DANA 8,5%, PayTren 1,2%, dan LinkAja 0,3%.

Riset Alvara dilakukan terhadap 1.204 responden dengan metode interview face to face dan margin error 2,89%. Area riset mencakup Jabodetabek, Yogyakarta, Bali, kota Padang, dan kota Manado

Baca Juga: Punya modal US$ 40 juta, Telkomsel Mitra Inovasi cari start up yang siap didanai

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan satu kebanggaan e-commerce dalam negeri bisa menguasai pasar Indonesia. ”Meskipun untuk saat ini kita tidak bisa anti impor, minimal di dalam negeri harus siap," ujarnya.

Semuel sepakat bahwa Indonesia harus jadi tuan rumah di negeri sendiri pada era digital. Harapannya, beragam produk lokal yang bisa diperkuat dan menjadi keunggulan Indonesia bisa terserap dan bahkan mendunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×