Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi
Menjadi pengusaha sukses dalam bidang usaha yang ditekuni merupakan dambaan semua orang. Hal ini pula yang dilakukan oleh Andi Lutfi, pemilik bengkel Pvolks di Bandung, Jawa Barat. Di bengkelnya ini, Andi membuka jasa pembuatan food truck atau sejenis mobil toko (moko).
Andi mengaku, awal menekuni bisnis pembuatan food truck berangkat dari hobinya mengutak-atik mobil klasik Volkswagen (VW). Karena itu, sebagian besar mobil klasik yang disulap Andi menjadi food truck adalah VW klasik.
Menurut Andi, VW klasik memiliki keunikan tersendiri ketika dimodifikasi jadi food truck. Selain lebih eye catching, VW klasik lebih luas dibandingkan jenis mobil lainnya dan mudah dimodifikasi. "Tampilan VW yang klasik bisa jadi magnet untuk menarik minat orang datang," kata pria kelahiran 40 tahun silam ini.
Andi berkisah, sebelum terjun ke bisnis pembuatan food truck, ia lebih dahulu menekuni usaha perawatan mobil klasik, khususnya VW. Kala itu, semasa duduk di bangku kuliah pada tahun 1997, Andi hobi mereparasi sendiri mobil kesayangannya, yakni VW kodok.
Dari hobi itu pula, Andi mencoba membuka usaha bengkel perawatan mobil klasik. "Tapi, sebelum buka bengkel tahun 2004, saya belajar dulu di bengkel teman karena belum kenal tukang cat dan montir reparasi mobil," imbuh dia.
Setelah memahami seluk beluk mobil VW, pada 2004, Andi mulai berani membuka bengkel khusus mobil asal Jerman tersebut. Nama bengkelnya Mobilku. Saat itu, Andi dapat dukungan seorang teman kuliahnya untuk buka bengkel mobil.
Dus, bermodal Rp 100 juta dari hasil tabungan pribadi dan kocek temannya, Andi membuka bengkel pengecatan mobil bersama temannya itu. "Waktu itu bengkel khusus cat mobil, tak termasuk pengerjaan mesin," imbuh Andi.
Seiring perjalanan waktu, Andi mulai mengembangkan bengkel mobilnya. Kali ini, tak hanya melayani jasa pengecatan, tapi juga mereparasi mesin dan menjual onderdil mobil VW.
Karena fokus melayani jasa reparasi mobil VW, Andi pun mengubah nama bengkelnya menjadi Pvolks, yang artikulasinya mengambil dari kata Volks Wagon.
Pilihan Andi mengkhususkan diri membuka jasa layanan reparasi mobil VW sangat tepat. Perlahan tapi pasti, usaha bengkelnya pun berkembang dan menjaring banyak pelanggan. Mendapat respons positif dari pasar, tahun 2012, Andi tercetus untuk menerima jasa pembuatan food truck menggunakan mobil VW.
Ekspansi bisnisnya ini bermula dari permintaan seorang temannya yang memiliki usaha ikan bakar dan minuman untuk dibuatkan desain food truck. "Waktu itu bayarannya Rp 20 juta. Alhamdulilah, usaha teman saya maju. Dari situ semakin banyak permintaan dari para mahasiswa," katanya.
Kini, dengan dibantu tujuh orang karyawan, Andi menerima maksimal empat proyek jasa food truck dalam setahun dan tiap unit diselesaikan selama dua bulan. Tarif jasa desain food truck dipatok Andi Rp 100 juta-Rp 150 juta per unit. Dari setiap proyek, Andi bisa meraup laba bersih sekitar 20% hingga 30%.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News