kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.621.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.439   -134,00   -0,82%
  • IDX 7.030   -79,14   -1,11%
  • KOMPAS100 1.029   -15,21   -1,46%
  • LQ45 811   -12,07   -1,47%
  • ISSI 210   -1,76   -0,83%
  • IDX30 421   -5,12   -1,20%
  • IDXHIDIV20 507   -5,69   -1,11%
  • IDX80 117   -2,09   -1,76%
  • IDXV30 121   -1,30   -1,06%
  • IDXQ30 139   -1,68   -1,20%

Apa kabar kios buah Jalan Barito? (1)


Sabtu, 10 November 2018 / 06:25 WIB
Apa kabar kios buah Jalan Barito? (1)


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Jalan-jalan sambil bersantai di Taman Ayodya, jangan lupa untuk membeli buah segar untuk dibawa pulang. Dekat dengan taman tersebut, ada deretan kios penjual buah yang cukup lengendaris.  

Sampai sekarang, mereka masih tetap eksis. Selain buah, pedagang juga melengkapinya dengan parsel barang pecah-belah. Namun, para pedagang akan memajang parsel jelang perayaan keagamaan.  

Berdasarkan riset KONTAN, kios-kios di Jalan Barito I ini sudah berdiri sejak 1985. Para pedagang menempati kios ini setelah ada relokasi dari kawasan Kyai Maja (Taman Puring).

Namun, selain pedagang buah, deretan kios ini juga dihuni oleh pedagang kuliner dan hewan peliharaan.  Deretan kiosnya berjajar, mulai dari kuliner di ujung dekat Taman Ayodya, lalu pedagang buah dan pedagang hewan di ujung lainnya.   

Sayang, ketika KONTAN datang ke lokasi pada hari Minggu kemarin, tak tampak keramaian pengunjung. Para pemilik kios buah hanya duduk-duduk santai di depan kiosnya, sembari menunggu pelanggan datang. Ada juga yang nampak sibuk membersihkan buah-buahan.

Yanti, anak pemilik toko buah Marmi mengatakan, hari Minggu memang sepi pengunjung. Para konsumen banyak belanja buah pada hari Jumat dan Sabtu.

Rata-rata, mereka membeli buah dalam bentuk parsel untuk kebutuhan hantaran pernikahan, menjenguk orang sakit, atau untuk dimakan sendiri. Bila sedang ramai pengunjung, dia bisa mengantongi omzet hingga  Rp 2 juta.  

Di hari Minggu biasanya hanya satu atau dua orang saja yang datang. "Saya saja baru dapat penglaris (pukul 16.00) dari seharian buka toko," jelasnya.

Dalam kiosnya yang berukuran 3x2 meter persegi dia menyediakan aneka parsel buah dengan harga mulai dari Rp 75.000 sampai Rp 200.000 per wadah. Selain parsel buah, dia juga menjual parcel barang pecah belah seperti satu set teko dan satu set piring yang dihargai mulai dari Rp 150.000 sampai Rp 400.000 per unit.

Selain melayani penjualan ritel. Yanti juga mempunyai pelanggan restoran dan hotel dikawasan Blok M. Saban harinya, lebih dari 10 kilogram buah yang dikirim ke seluruh pelanggan.

Senada dengan Yanti, Surayem, pemilik toko buah Makmur Semarang juga mengatakan soal sepinya pembeli di hari Minggu. Konsumen banyak datang pada Jumat sore atau malam untuk membeli hantaran pernikahan untuk keesokan paginya.

Sedangkan, untuk hari Sabtu pelanggan yang datang membeli buah untuk dibawa ke rumah sakit menjenguk keluarga atau teman yang sedang sakit. Lokasi ini memang dekat dengan RS Pertamina. Sayang, Surayem enggan menyebutkan total penjualannya saat ramai.  

Dia membanderol parsel buahnya mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 150.000 per parsel. Untuk melengkapi gerainya, Surayem juga menyediakan parsel satu set cangkir lengkap dengan tekonya yang dipatok mulai dari Rp 130.000 sampai Rp 350.000 per unit.

Para pedagang membeli buah-buahan segar dari Pasar Induk dan juga memasok dari para suplayer buah impor. Biasanya, mereka belanja  satu sampai dua kali dalam seminggu.                              

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×