kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apa kabar kios buah Jalan Barito? (2)


Sabtu, 10 November 2018 / 06:30 WIB
Apa kabar kios buah Jalan Barito? (2)


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Beberapa waktu lalu, tersiar kabar, soal rencana Pemprov DKI Jakarta yang ingin menata kembali Taman Langsat. Lokasi taman ini memang persis di belakang kios-kios pedagang Barito.  Selain itu, bangunan kios sudah tua, rusak, dan mulai disalah gunakan, pemrov pun ingin memindahkannya ke Taman Leuser, tak jauh dari Jalan Barito.

Memang, berdasarkan  reportase KONTAN, sebagian pedagang juga tinggal di kiosnya. Seperti Surayem, Pemilik Toko Makmur Semarang yang mengaku, beberapa tahun belakangan tidur dan melakukan aktivitas sehari-hari di kiosnya.  

Surayem beralasan tinggal di kios supaya lebih hemat. Turunnya omzet dan kian tingginya biaya hidup memaksanya untuk mengambil keputusan ini. Apalagi, dia dan suaminya takut, kiosnya dilanda banjir dari luapan saluran air di bawah kios.  Sebelum menghuni kiosnya, Surayem bersama suami menyewa kamar kost di kawasan Blok M, Jakarta Selatan untuk tempat tinggal.

Hidup dalam kios, bukanlah pengalaman pertama bagi Surayem. Sekitar tahun 1977, saat menempati sentra buah di kawasan Hang Tuah, Jakarta Selatan, dia bersama ibunya juga memanfaatkan kiosnya sebagai tempat tinggal.

Surayem pun mengaku pasrah bila Pemprov benar-benar akan merelokasi kios mereka tanpa ada ganti rugi. Namun, sampai hari ini, dia belum mendapatkan sosialisasi resmi dari dinas terkait rencana tersebut.
"Memang saya sudah banyak mendengar dari tukang bersih-bersih di taman belakang sini (Taman Langsat) kalau rencana itu sudah disetujui oleh Walikota, tapi belum ada petugas yang kesini untuk bicara," jelasnya pada KONTAN.

Sekedar info, para pedagang menempati kios tersebut secara cuma-cuma. Namun, saban bulan, mereka harus menyiapkan uang sekitar Rp 30.000 untuk membayar keamanan, kebersihan,dan jaga malam.

Senada dengan Surayem, Yanti, anak Pemilik Toko Marmi memberikan persetujuan dengan rencana relokasi pedagang di Jalan Barito I.Asalkan, dia dan ibunya mendapat tempat baru untuk berdagang. Namun, sampai sekarang, dia belum mendapatkan kunjungan dari Dinas untuk sosialisasi dan rencana kepindahan mereka.  

Kabar tersebut didengarnya dari obrolan tukang kebersihan taman. Memang berdasarkan rencana, Taman Langsat dan Taman Leuser bakal di renovasi dan dijadikan taman wisata. Namun, belum diketahui pasti dimana posisi tepatnya kios-kios mereka bakal ditempatkan.

Berbeda dengan lainnya, Yanti dan Ibunya memilih untuk tidak bermalam dalam kios. Karena kondisinya yang kurang nyaman dan tergolong tidak layak. Terlihat dari atap kios yang bolong dibeberapa sisi.
Saban hari, dia harus menyiapkan uang sebesar Rp 9.000 untuk membayar biaya jaga malam, kebersihan dan ketertiban.

Sehari-hari, Yanti membuka kios buah dan parsel barang pecah belah ini mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB. Selain menyediakan parcel yang sudah jadi, konsumen juga dapat memesan parsel sesuai keinginan.

Untuk pilihan ini, mereka menyiapkan aneka buah segar yang dijual per kilogram. Dengan begitu pelanggan bisa memilih buah sesuai selera dan dikemas dalam  hitungan menit. Parcel buah pun siap dibawa.           

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×