kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Aplikasi Wirausaha yang Dukung Pengembangan Bisnis UMKM


Kamis, 17 Februari 2022 / 14:13 WIB
Aplikasi Wirausaha yang Dukung Pengembangan Bisnis UMKM
ILUSTRASI. Aplikasi Wirausaha yang Dukung Pengembangan Bisnis UMKM


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Masa pandemi yang berkepanjangan menjadikan para pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) harus mencari cara untuk dapat tetap bertahan dan menjalankan bisnisnya, salah satu cara untuk dapat terus eksis dalam era pandemi ini tentulah dengan melakukan kreasi dan inovasi secara digital.

Digitalisasi adalah cara mutlak yang perlu disadari oleh UMKM Indonesia agar dapat beradaptasi, bahkan bersaing di ranah global, data dari Kementerian Kooperasi dan UKM mengungkapkan bahwa dari total kisaran 64 juta populasi UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia, baru 13% atau 8 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital.

Menurut CEO & Founder majoo, Adi Wahyu Rahadi, bagi UMKM platform digital akan sangat membantu menghadapi perubahan yang ditimbulkan oleh adanya pandemi.

“Jika UMKM belum memiliki tempat usaha digital, pertimbangkan untuk mulai membuatnya, namun jika sudah, saatnya mendalami lebih jauh dengan mengembangkan strategi- strategi pemasaran digital tingkat lanjut, dengan adanya pandemi ini, prospek dunia digital menjadi jauh lebih besar,” ujarnya di Jakarta, Rabu, (16/2).

Baca Juga: Satgas BLBI Lakukan Penyitaan Aset Pribadi Milik Obligor Ulung Bursa

Misalnya terkait penggunaan mesin kasir atau Point of Sales (POS) yang masih konvensional, padahal kini telah ada aplikasi POS yang dapat mengurangi beban pengeluaran, mengoptimalkan kinerja, dan meningkatkan penjualan.  Sehingga pelaku UMKM patut mempertimbangkan digitalisasi aktifitas bisnis harian dengan penggunaan aplikasi POS.

Salah satunya adalah aplikasi “majoo”, aplikasi besutan perusahaan rintisan (startup) penyedia solusi digital keuangan, perbankan, dan UMKM majoo Indonesia, majoo merupakan aplikasi POS yang memiliki banyak fungsi, mulai dari fitur kasir online, pencatatan inventory, pengelolaan karyawan termasuk pencatatan absensi, pencatatan komisi, hingga penggajian yang bisa diatur secara otomatis.

“Dengan majoo, UMKM dapat menghemat waktu dan biaya, sebagai contoh jika pencatatan transaksi ditunda agar pelayanan lebih cepat, berisiko ada transaksi yang tidak tercatat. Data menjadi tidak valid dan terbuka ruang untuk terjadinya kecurangan. Dengan menggunakan majoo, hal tersebut tidak akan terjadi. Hanya dalam hitungan menit, transaksi dapat diproses dan minim kesalahan”

Baca Juga: Tak Hanya Segmen Ritel, BTPN Siapkan Layanan Digital untuk UMKM hingga Korporasi

Yang paling penting, dengan penggunaan Aplikasi POS, pelaku bisnis dapat mengelola bisnisnya dari mana saja, dan tidak perlu terpaku untuk terus menerus mengawasi data data penjualan, inventori dan lainnya. Melalui gawai dalam genggaman, pelaku bisnis dapat mengawasi kelangsungan bisnis dari mana saja sebab seluruh data tersimpan di dalam cloud, sembari dapat mencari peluang peluang untuk mengembangkan bisnisnya.

Beberapa fitur yang ditawarkan oleh aplikasi  majoo selain tentunya berfungsi sebagai aplikasi kasir online, diantaranya adalah manajemen inventori yang jelas dan otomatis, pengelolaan manajemen karyawan untuk mendata jam kerja, jam masuk hingga penjualan yang diciptakan oleh karyawan, lalu juga menyediakan data kunjungan dan penjualan dari setiap outlet.

“Pada aplikasi majoo juga terdapat berbagai pilihan pembayaran, karena seperti kita ketahui kini E-wallet benar-benar menjadi primadona dalam pilihan cara pembayaran, dan majoo sudah terhubung dengan e-commerce dan menyediakan opsi pembayaran dengan berbagai e-wallet. Jadi, dapat dipastikan UMKM dapat beradaptasi dengan tren bisnis digital ini,” jelas Adi.

Sejak diluncurkan, majoo telah tumbuh 85% YoY dengan mengakuisisi lebih dari 25.000 pedagang aktif dengan retensi 12 bulan terbaik di pasar, saat ini, majoo telah memproses lebih dari 100 juta transaksi senilai US$ 600 juta untuk UMKM di lebih dari 600 kota di Indonesia di berbagai bisnis mulai dari F&B hingga laundry dan toko serba ada.

Baca Juga: Jadi Andalan Konsumen Saat Musim Hujan, Gojek Bekali Mitranya Dengan Jas Hujan

Aplikasi Majoo sendiri juga sangat mudah digunakan, bisa dijalankan di Smartphone,Tablet, maupun desktop tergantung dengan ukuran usaha UMKM tersebut. Terdapat berbagai pilihan paket berlangganan majoo, mulai dari Rp 129,000 per bulan untuk paket starter, dan Rp 249,000 per bulan untuk pakat advance, majoo bisa didapatkan dengan mendownloadnya di google apps store.

“Banyak pemilik bisnis yang berpikir bahwa aplikasi POS hanya dibutuhkan oleh bisnis besar, Ini keliru, UMKM pun perlu menggunakannya, Bisnis kecil dan menengah pun perlu menggunakan aplikasi wirausaha atau POS, bila ingin bisnisnya maju.” Tutup Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×