kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Aroma bisnis piza masih menguar


Minggu, 09 Desember 2018 / 06:30 WIB
Aroma bisnis piza masih menguar


Reporter: Denisa Kusuma, Elisabeth Adventa, Sugeng Adji Soenarso, Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Popularitas piza tak pernah meredup. Terutama bagi anak-anak muda. Selain rasanya yang pas dengan lidah, penampilannya yang cantik dan Instagramable membuat kudapan khas Italia ini banyak digemari.   

Apalagi, sekarang, banyak penikmat kuliner yang hobi memotret sajiannya sebelum disantap, lalu diunggah ke akun media sosialnya. Fenomena ini mendorong pertumbuhan gerai piza lokal. Gerainya tak hanya muncul di perkotaan,  tapi juga di daerah. 

Bahkan, tak sedikit dari pemilik usaha yang mulai mengembangkan bisnisnya melalui sistem kemitraan. Memang, strategi ini cukup jitu supaya bisnis bisa berkembang dengan cepat. 
 
Gayung bersambut. Respon tawaran kemitraan ini cukup positif. Pemilik kedai piza lokal pun berhasil membuka gerai-gerai mitra saban tahunnya. Ada belasan sampai puluhan mitra dirangkul setiap tahun.  
 
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan sektor usaha ini, Kontan akan membahas tiga usaha kemitraan pizza yaitu Djon's Pizza, Bebz Pizza, dan Pizza Mini. Berikut ulasannya. 
 
Djon's Pizza
 
Usaha kuliner milik Aris Soendoro terlihat berkembang cukup agresif. Pasalnya, dalam kurun waktu dua tahun total mitra yang bergabung naik lebih dari tiga kali lipat.
 
Saat diwawancara KONTAN pada 2016 lalu, Aris baru memiliki sembilan gerai. Sekarang, sudah bertambah menjadi 30 gerai. Rinciannya, empat milik sendiri dan 26 lainnya milik mitra. 
 
"Mitra tersebar dari Aceh, Temanggung, Magelang, Kutoarjo, Wates, Yogyakarta, Boyolali, Malang, Papua, dan Sulawesi Tenggara," jelasnya kepada KONTAN. Sampai dengan penghujung tahun, dia menargetkan dapat menjaring dua mitra baru.  
 
Paket kemitraan Djon's Pizza sedikit berubah, Jika dua tahun lalu, kemitraan dipatok mulai dari Rp 15 juta, Rp 40 juta, dan Rp 75 juta sampai Rp 100 juta, sekarang, khusus paket investasi Rp 15 juta sudah naik menjadi Rp 30 juta. Kenaikan tersebut sengaja dilakukan untuk meningkatkan sistem manajemen.  
 
"Setiap mitra punya satu sistem suplai barang di kami. Jadi, dari biaya kemitraan itu ada yang kami alokasikan di sistem kami, baik untuk penambahan freezer atau stok barang. Jadi, mitra punya stok barang sendiri-sendiri," terang Aris. 
 
Ia juga menambahkan satu paket kemitraan dengan nilai Rp 180 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah segala keperluan membuka usaha dan berjualan. Sehingga, mitra tinggal menjalankannya saja.  
 
Djon's Pizza juga terus berinovasi. Aris menyebutkan untuk varian ukuran, ia menambahkan satu ukuran yaitu Jumbo Box. Alhasil, kini ada empat varian ukuran piza dalam menu Djon's Pizza. 
 
Selain itu, ia bilang. dalam tiga bulan ke depan akan meluncurkan layanan pesan online versi aplikasi yang bertujuan untuk mempermudah permintaan konsumen.
 
Disisi lain ada satu menu yang dikurangi. "Kami hapus karena melihat lokasi mitra yang jauh-jauh, jadi kami pilih menu yang bisa bertahan lama saja," tuturnya.
 
Untuk harga produknya masih dibanderol sama, yaitu Rp 15.000 sampai Rp 23.000 per loyang ukuran kecil, Rp 25.000 sampai Rp 40.000 per loyang untuk ukuran sedang, dan Rp 50.000 sampai Rp 75.000 untuk ukuran besar. 
 
Dalam berbisnis piza ini, kendala yang kini Aris rasakan adalah tingginya nilai tukar dollar terhadap rupiah. Maklum, bahan bakunya masih banyak produk impor.  

Bebz Pizza

Salah satu pelaku usaha kemitraan piza yang masih bertahan dalam persaingan adalah Ervan Restiana. Ia membesut Bebz Pizza sejak tahun 2011 lalu. 
 
Pada 2015, Ervan mulai membuka peluang kemitraan.  Saat diulas Kontan pada April 2016 lalu, Bebz Pizza telah memiliki 25 gerai. Satu gerai milik pusat dan 24 gerai lainnya milik mitra. Seluruh gerai ini tersebar di Bandung, Tasikmalaya, dan Purwakarta. 
 
Sekarang totalnya sudah ada 35 gerai. Persebarannya sudah mencapai Makassar. Ervan bilang, kemitraan gerai pizanya masih bisa berkembang meskipun tak terlalu signifikan. Meski demikian, ia tetap optimis jika bisnis piza masih punya peluang untuk berkembang. 
 
Usaha yang telah berjalan selama tujuh tahun ini membidik kalangan remaja dan anak muda. Ervan mengatakan, Bebz Pizza mengusung konsep tempat kumpul para remaja dan anak muda. Oleh karena itu, menu-menu di Bebz Pizza ditawarkan dengan harga yang cukup terjangkau. 
 
Bebz pizza menawarkan 100 aneka makanan. Antara lain, beberapa jenis piza, seperti chicken lover, chicken mayo, beef sosis, corn mayo, beef teriyaki, triple cheese, calzon, dan lainnya. Lalu, ada black burger, burger original, sosis bakar madu, twisty chicken, steak hotplate chicken crispy, steak hotplate chicken cheese, pattaya spicy rice, dan lainnya. 
 
Harga menu kudapan piza di Bebz Pizza masih relatif sama. Yakni, mulai Rp 15.000 hingga Rp 20.000 untuk menu piza. Sedangkan burger original berkisar antara Rp 9.000 hingga Rp 15.000, aneka black burger Rp 10.000 hingga Rp 16.000, sosis bakar madu Rp 14.000, twisty Rp 13.000 hingga Rp 15.000.
 
Ada pula menu steik yang harganya mulai Rp 15.000 hingga Rp 20.000. Tidak hanya makanan, menu minuman pun dijual seperti chocolate shake, creamy caramel, milk oreo, dan lain-lain yang dibanderol Rp 9.000 hingga Rp 10.000.
 
Ervan menjelaskan, paket kemitraan yang ditawarkan juga masih sama yakni paket senilai Rp 6 juta, Rp 15 juta, Rp 25 juta dan Rp 50 juta. "Mungkin tahun depan paket investasinya akan naik. Tapi untuk tahun ini masih sama dengan yang sebelumnya," jelasnya. 
 
Tak hanya bertumpu pada bisnis kemitraan pizza, Ervan juga mengembangkan bisnis frozen food miliknya. Sehingga ia juga melayani pembelian aneka makanan beku siap saji, termasuk piza siap saji. Selain itu, ada olahan makanan beku siap saji lainnya yang juga ditawarkan ke konsumen.  

Pizza Mini

Berbeda dengan dua pemain sebelumnya, Pizza Mini, usaha besutan Agung Saputra yang berdiri sejak Januari 2017 ini nampak tidak berjalan baik. Penurunan daya beli konsumen belakangan ini menjadi penyebabnya. 

Namun, untuk mempertahankan usaha sekaligus menjaring konsumen baru, inovasi produk pun terus dilakukan. Alhasil, menu yang dijual tidak melulu piza tapi juga ada donat yang dibuat dari bahan baku piza. Inovasi menu yang dibuat disesuaikan dengan target konsumen yang menyasar anak-anak. 

Harga menu yang untuk bahan Pizza Mini adalah Rp 2.500-Rp 3.000. Namun, harga pizza ini bisa dipesan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Misal, untuk ulang tahun, dapat dikenakan harga sampai Rp15.000.   
 
Meski ada penurunan daya beli, Agung menaikkan harga paket kemitraan. Jika tahun lalu, invetasi kemitraan yang ditawarkan adalah Rp 3,5 juta, kini naik menjadi Rp 4,5 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra antara lain satu unit gerobak, peralatan masak dan pendukung, branding dan bahan baku awal sebanyak 100 porsi. 
 
Pada kemitraan ini, pusat tak mengenakan biaya royalti. Berdasarkan perhitungan Agung, target balik modal mitra sekitar lima bulan dengan rata-rata penjualan 50 porsi per hari.
 
Sekarang, total mitra yang bergabung ada lima. Seluruh mitra ini membuka gerainya di Cirebon, Jawa Barat.     

Pelaku usaha harus kreatif dan inovatif

Dengan jumlah penduduk yang besar, potensi usaha kuliner di Indonesia memang cukup bagus. Buktinya, banyak orang terjun berbisnis kuliner, baik yang berskala lokal ataupun nasional.

Termasuk, bisnis piza. Sudah hadir sejak lama di negeri ini, kudapan khas Italia ini memang cukup populer. Peluangnya pun sangat terbuka dan besar. 

Soal penurunan omzet dalam suatu usaha, Djoko Kurniawan, seorang konsultan usaha, mengatakan, hal itu lumrah terjadi dalam suatu usaha. "Jadi jika ingin pendapatan tidak turun harus selalu melahirkan produk baru dengan kreativitas tinggi yang disukai konsumen," katanya. 

Selain melakukan inovasi produk, yang harus dilakukan pemilik usaha adalah membuat program promosi dan kegiatan marketing yang mampu menarik konsumen baru. Contohnya, dengan potongan harga untuk konsumen yang mengikuti akun media sosial gerai usahanya. 
 
Sedangkan, untuk membuat seorang konsumen menjadi loyal dapat dilakukan dengan membina hubungan baik dengan konsumen. Dengan begitu mereka akan merasa nyaman dan mau untuk kembali lagi. Program loyalitas juga bisa diadakan, dengan penuikaran voucher atau gift yang disediakan oleh manajemen. 
 
Saat mitra terus bertambah, artinya, tugas manajemen bakal semakin berat. Karena seluruh gerai mitra harus dipantau dan dipastikan terus berjalan dengan baik. Manajemen harus punya standard audit jelas serta wajib mengirimkan tim audit serta mystery guest secara berkala. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×