kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aroma bisnis piza mulai terganggu


Sabtu, 23 November 2019 / 09:00 WIB
Aroma bisnis piza mulai terganggu


Reporter: Ratih Waseso, Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Piza merupakan salah satu makanan yang populer bagi sebagian kalangan, mulai anak-anak hingga orangtua. Apalagi, menu piza semakin beragam, membuat sebagian orang selalu ingin mencicipi kenikmatan makanan asal Italia tersebut.

Tak heran, gerai piza semakin marak dalam beberapa tahun belakangan. Mulai yang bercokol di pusat perbelanjaan atau gedung perkantoran yang mengusung label internasional, hingga yang mengedepankan merek lokal dengan cita rasa yang khas.

Melihat hasil yang positif, tak jarang beberapa pebisnis piza mulai menawarkan kemitraan usaha dan mendapat respons yang positif pula. Beberapa pebisnis piza bahkan terus melebarkan sayap usaha mereka dengan membuka gerai di banyak tempat.

Untuk mengetahui lebih lanjut perkembangan bisnis kemitraan gerai piza, Rubrik Review Waralaba KONTAN kali akan membahas tiga usaha. Yaitu, Pizza Bees, Pizasso Pizza, dan Pizza Hots. Nah, berikut ulasannya:

Pizza Bees

Ini adalah gerai piza besutan Rahadian Bagoes Anggoro dari Solo, Jawa Tengah. Ia mulai berbisnis piza sejak 2016. Dan hasilnya, puluhan gerai Pizza Bees berdiri.
Milik pribadi ada dua gerai yang ada di Solo. Sedangkan kepunyaan mitra sebanyak 23 gerai yang tersebar di beberapa daerah. Sebut saja, Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Yogyakarta, Batam, Bali, Semarang, serta Bogor.

Untuk paket kemitraan, belum ada perubahan. Investasi paket booth sebesar Rp 25 juta, Rp 30 juta, dan Rp 35 juta. Sementara paket kafe Rp 50 juta–Rp 100 juta.
Untuk paket dengan investasi Rp 25 juta hingga Rp 30 juta masih mendapatkan fasilitas yang sama, seperti booth, peralatan, perlengkapan, bahan baku awal sebanyak 100 porsi, training karyawan, mesin kasir, dan marketing. Sedangkan untuk paket Rp 35 juta, memperoleh bahan baku awal buat 200 porsi.

Yang mengambil paket kafe Rp 50 juta–Rp 100 juta, mitra akan mendapatkan booth beserta design interior, peralatan, perlengkapan, bahan baku awal, training karyawan, dan lainnya. "Kalau ada perubahan, sedikit saja karena ada pengembangan baru," kata Rahadian ke KONTAN.

Sedangkan jumlah menu ada tambahan. Sebelumnya, Pizza Bees baru menawarkan pizza original, chicken, american, dan cheese dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 45.000 per porsi. Sekarang ada menu anyar: sweet pizza, red pizza, dan black pizza.

Rahadian berharap, kehadiran menu tambahan tersebut bisa membuat bisnis piza besutannya tetap terjaga. Sebab, acapkali setiap menjelang tahun ajaran baru, omzet penjualannya merosot hingga 20% dari bulan biasa.

Meski begitu, Rahadian tetap optimistis bisnis piza masih menjanjikan ke depan. Makanya, ia masih terus mengembangkan bisnis dengan menargetkan bisa menambah lagi sebanyak 30 gerai Pizza Bees hingga akhir 2020.  

Picasso Pizza

Pebisnis piza lainnya adalah Yohanes Handoko dengan brand Picasso Pizza yang sudah beroperasi sejak 2015. Saat KONTAN membahasnya pada 2016, Picasso Pizza baru menawarkan kemitraan.

Tiga tahun berjalan, kini bisnis yang berbasis di Boyolali, Jawa Tengah ini belum memiliki mitra. Saat ini, Picasso Pizza baru memiliki dua gerai milik Yohanes yang ada di Salatiga dan Boyolali.

Awalnya, Yohanes menawarkan kemitraan Picasso Pizza dengan nilai investasi Rp 150 juta. Lantaran banyak permintaan dan masukan dari calon mitra, maka mulai bulan lalu ia mengubah paket kemitraan menjadi tiga model. Yakni, paket boss silver Rp 25 juta, boss gold Rp 37 juta, boss diamond Rp 50 juta.

Untuk paket boss silver, seluruh peralatan mitra yang sediakan. Sementara paket boss gold mitra mendapat mixer adonan, dan di paket boss diamond mitra memperoleh mixer roti, oven, timbangan, 25 loyang, pisau piza, dan adonan. "Saya baru update di situs bulan lalu, karena terkadang ada calon mitra yang sudah punya alat bakery," ujar Yohanes ke KONTAN.

Selain mengubah paket kemitraan, harga menu Picasso Pizza juga naik. Mulanya, harga piza ukuran kecil berbanderol harga Rp 20.000 per porsi, ukuran medium Rp 40.000, dan ukuran besar Rp 50.000. Kini, menjadi Rp 30.000 untuk ukuran piza kecil tapi ukuran lainnya masih sama. Selain itu, ada menu baru yaitu dimsum seharga Rp 10.000 seporsi serta beberapa minuman lainnya.

Selain menawarkan ragam ukuran piza, Picasso Pizza juga punya banyak varian menu. Ada peperoni pizza, sosis lovers, cheese pizza, hawaian, tuna melt, california, rock n roll, san fransisco, ovomaltine banana, dan masih banyak lagi.

Yohanes mengharapkan, banyak pilihan menu piza plus nonpiza bisa membuat bisnisnya tetap berjalan dan menarik mitra. Sebab, belakangan marak bisnis minuman, seperti thai tea dan sejenisnya, dan terus bermunculan.

Apalagi, piza racikannya Yohanes klaim punya keunggulan. Misalnya, dari sisi adonan, roti tebal tapi tetap empuk. Begitu pula dengan keju mozarella yang ia buat dengan resep khusus.

Tapi, Yohanes tidak menargetkan secara khusus jumlah mitra bisnis yang bisa dia raih tahun ini. "Sedapatnya saja yang kami dapat. Sebab, saat ini masih marak thai tea, cheese tea, atau kedai kopi yang menjamur," katanya yang juga punya bisnis mi dengan label Mie Gaul 88.  

Pizza Hotzz

Pelaku usaha lainnya adalah Arif Sanyoto dengan mengibarkan merek Pizza Hotzz yang dia rintis pada 2015. Terakhir, KONTAN mengupas bisnis ini pada 2017. Kini, Pizza Hotzz mengalami perubahan model paket investasi usaha dan penurunan jumlah mitra di luar Pulau Jawa.

Di 2017, ada 11 gerai mitra Pizza Hotzz yang aktif. Sekarang, tinggal tujuh gerai piza saja yang beroperasi. Perinciannya: tiga gerai di Jawa Tengah, dua gerai di Jawa Barat, dan dua gerai di Jawa Timur. Gerai milik pribadi ada satu dan sisanya punya mitra.

Sebenarnya, ada 15 gerai milik mitra lagi yang bergabung. Namun, lantaran harga kargo melonjak sejak Januari lalu, Arif terpaksa melepas ke-15 mitra yang berada di luar Pulau Jawa tersebut.

Meski begitu, Arif tidak patah arang. Mulai bulan ini ia membuat tiga paket kemitraan plus untuk menjaring lebih banyak mitra. Sebelumnya, nilai investasi kemitraan Pizza Hotzz berkisar Rp 5 juta sampai Rp 15 juta. "Kami lagi ada promo, jadi bisa mendapat dua usaha dalam satu paket investasi yang berlaku sampai akhir tahun nanti," ungkap Arif kepada KONTAN.

Misalnya, untuk paket A yang terdiri dari usaha Pizza Hotzz dan gotdog kentang Tokkebi berbanderol Rp 9,9 juta. Mitra mendapat perlengkapan lengkap ditambah pemasaran dan bahan baku namun minus booth.

Paket B sebesar Rp 15 juta terdiri dari usaha Pizza Hotzz, Tokkebi, dan Mie Nantang. Peralatan yang mitra peroleh sama dengan paket A plus booth. Berikutnya, paket Combo senilai Rp 24,75 juta. Mitra mendapatkan usaha Pizza Hotzz, Tokkebi, Mie Nantang, dan Raja Sosis. Dalam paket ini, mitra mendapat mini bar dan peralatan usaha serta bahan baku juga sistem usaha pendukung lainnya.

Dengan keberadaan model paket kemitraan anyar ini, Arif berharap bisa menambah mitra baru yang mau bergabung dengan Pizza Hotzz. Targetnya, memang tidak terlalu muluk-muluk. Yakni, ada dua mitra anyar lagi yang bisa bergabung di akhir tahun nanti. Saat ini, ada satu mitra yang sedang tahap finalisasi.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×