kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aroma laba kopi dari usaha kopitiam


Selasa, 17 April 2012 / 13:48 WIB
Aroma laba kopi dari usaha kopitiam


Reporter: Noverius Laoli, Havid Vebri | Editor: Tri Adi

Menyeruput kopi sembari ngobrol di kafe tentu sangat mengasyikkan. Apalagi kalau suasana kafe cukup nyaman, pasti membuat pengunjungnya betah berlama-lama nongkrong. Lagi pula, banyak kafe sekarang menyediakan beragam fasilitas demi memanjakan pengunjung, seperti fasilitas internet gratis.

Maka, kopitiam atau yang berarti kedai kopi pun kini menjelma menjadi tempat favorit melepas penat bagi banyak orang. Ujungnya, bisnis kedai kopi pun juga hidup. Salah satunya adalah Killiney Kopitiam Indonesia. Kopitiam asal Singapura yang berdiri sejak tahun 1919 ini pertama kali masuk Indonesia pada tahun 2006, di bawah bendera PT Adri Utama Karya.

Setelah empat tahun beroperasi di Indonesia, Killiney menawarkan kemitraan atau bisnis opportunities pada tahun 2010. Syah Reza, Kepala Marketing Killiney Indonesia menyatakan, pihaknya merupakan pemegang hak master franchise brand Killiney di seluruh Indonesia.

Killiney yang dibangun dalam bentuk restoran atau kafe ini memiliki sejumlah produk unggulan, seperti kopi tarik, teh tarik, kopi killiney. Selain itu, ada juga aneka menu seperti, char kweu tiau, frech toast kaya butter, chocolate butter, dan curry. Harganya bervariasi mulai dari Rp 13.000 - Rp 32.000 per gelas.

Saat ini Killiney telah memiliki 24 gerai di sejumlah kota di Indonesia. Sebanyak 14 gerai berada di Medan, empat gerai di Surabaya, dua gerai di Makassar dan satu gerai di Batam. Dari 24 gerai tersebut, 14 gerai milik sendiri, dan sisanya adalah milik mitra.

Reza bilang, Killiney hanya menawarkan satu paket kemitraan senilai Rp 300 juta. Dana itu hanya biaya kemitraan (franchise fee), belum termasuk biaya sewa tempat, pengadaan alat, serta renovasi bangunan calon lokasi kopitiam. Hitungan komplet, perlu modal awal sekitar Rp 400 jutaan untuk memulai usaha ini, belum termasuk renovasi bangunan.

Reza menargetkan, mitra dapat meraup omzet sebesar Rp 8 juta - Rp 10 juta per hari, atau Rp 240 juta per bulan. "Jika target tidak dapat dicapai setelah kami survei di lapangan, kami sarankan mitra mencari tempat yang lebih strategis lagi," jelas Reza.

Reza merekomendasikan, lokasi yang strategis berada di mal-mal kelas menengah atas. Dengan omzet yang tinggi, Killiney memprediksi mitra dapat balik modal dalam waktu antara setahun sampai dua tahun. Killiney memungut royalti fee 5% per bulan dari penjualan bersih.

Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) Levita Supit bilang, bisnis restoran atau kafe seperti kopitiam sudah banyak di Indonesia. Hampir di setiap tempat, kini masyarakat dapat menemukannya. Supaya bisa sukses, ia menyarankan pemain di bisnis ini menawarkan menu-menu baru yang tidak ada di tempat lain. "Menunya harus bervariasi, harganya tak terlalu mahal," ujarnya.

Levita bilang, kafe atau restoran tidak harus ada di mal, bisa juga di kompleks perumahan mewah. Intinya, lokasi atau tempat harus strategis supaya mendapatkan banyak pelanggan.


Killiney Kopitiam Indonesia
Jl. DI Panjaitan No 32 Medan, Sumatra Utara
Telp: 061 4518321
HP: 081210852688

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×