Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun 2024, Astra melalui Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) berkolaborasi dengan PT Sarinah (Sarinah) menjalankan pembinaan UMKM, melalui program pelatihan dan fasilitasi pemasaran, antara lain bazar serta pameran. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan kompetensi dan perluasan pasar UMKM.
Pada Februari lalu, sebanyak 200 UMKM binaan Astra secara hybrid mengikuti kegiatan pelatihan mengenai desain produk, merek, packaging dan strategi promosi untuk menarik calon pembeli.
Dari 200 UMKM yang telah mengikuti program pelatihan, terkurasi 50 UMKM yang terpilih mengikuti Bazar yang digelar Astra dan Sarinah pada 16–19 Mei 2024 di Sarinah, Jakarta.
Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo mengatakan program kolaborasi Astra dan Sarinah ini diharapkan dapat dioptimalkan oleh 50 UMKM terpilih agar produk-produk UMKM dapat diterima dengan baik di pasar yang luas, baik nasional maupun global.
Baca Juga: Resmi, Pemerintah Tunda Sertifikasi Halal UMKM, Cara Membuat Sertifkat Halal Gratis
"Dari 50 UMKM akan dipilih kembali 5 UMKM untuk mengikuti pameran di Sarinah selama tiga bulan," kata Rahmad dalam agenda pembukaan bazar di Sarinah, Jakarta, Kamis (16/5).
Rahmat berharap kelima UMKM tersebut dapat menjadi best practice yang bisa memotivasi UMKM lain untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan menarik perhatian para customer secara luas.
Dalam acara yang sama, Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati mengatakan rangkaian kegiatan dari program kolaborasi dengan Astra ialah memberikan akses pasar kepada UMKM yang sudah terkurasi. Fetty berharap kolaborasi ini bisa menjadikan UMKM naik kelas hingga go internasional.
"Kolaborasi Sarinah bersama Astra merupakan kolaborasi yang berkelanjutan, karena setiap rangkaian kegiatan kolaborasi termonitoring dengan baik hingga terpilihnya 50 UMKM untuk mengikuti Bazar," kata Fetty.
Baca Juga: RUU Perkoperasian Menjadi Salah Satu Fokus Kemenkop UKM untuk Segera Diselesaikan
Namun sayangnya, Fetty belum bisa memaparkan berapa target transaksi dari UMKM binaan dari program tersebut. Yang terang, program kolaborasi ini menekankan pentingnya exposure, branding dan peluasan jaringan kepada pelaku UMKM
"Engga ada (target transaksi), yang penting mereka bisa survive. Biasanya UMKM yang baru masuk ke modern ritel itu punya tantangan sendiri untuk memenuhi stok, sertapenentuan harga juga masih mencoba yang pas. Belum lagi soal promosinya. Jadi itu yang lebih ditekankan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News