Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. AstraZeneca telah mendapatkan lampu hijau dari regulator kesehatan Inggris untuk melanjutkan uji klinis vaksin Covid-19. Dalam pernyataan yang diberikan perusahaan pada Sabtu (12/9), AstraZeneca mengatakan, uji klinis baru akan dilakukan di Inggris saja.
Uji coba global tahap akhir dari vaksin eksperimental ini sempat ditangguhkan pada pekan lalu setelah ditemukan penyakit dalam subjek penelitian di Inggris. Hal ini menimbulkan keraguan pada peluncuran awal untuk vaksin ini.
"Pada 6 September, proses tinjauan standar memicu jeda sukarela untuk vaksinasi di semua uji coba global untuk memungkinkan tinjauan data keamanan oleh komite independen, dan regulator internasional," kata AstraZeneca.
Perusahaan menambahkan, peninjau keamanan telah merekomendasikan kepada Otoritas Pengaturan Kesehatan Obat Inggris (MHRA) bahwa uji coba ini aman untuk melanjutkan di Inggris.
Baca Juga: Vaksin corona tahap ujicoba pada manusia, kali ini dari Merck & Co Inc
Pasien yang terlibat dalam penelitian tersebut dilaporkan menderita gejala neurologis yang terkait dengan gangguan inflamasi tulang belakang langka yang disebut myelitis transversal.
AstraZeneca, yang berbasis di Cambridge bilang, tidak dapat mengungkapkan informasi medis lebih lanjut.
"Perusahaan akan terus bekerja sama dengan otoritas kesehatan di seluruh dunia dan dipandu kapan uji klinis lain dapat dilanjutkan untuk menyediakan vaksin secara luas, adil dan tanpa keuntungan selama pandemi ini," kata AstraZeneca.
Perusahaan juga menolak untuk menjelaskan lebih lanjut tentang kapan uji coba global lainnya dapat kembali dimulai.
Sementara itu, The Serum Institute of India mengatakan, bakal memulai kembali uji coba setelah mendapat izin dari Direktorat Jenderal Pengontrol Obat India.
Sedangkan regulator kesehatan Brazil, ANVISA mengatakan, bahwa mereka telah menyetujui dimulainya kembali uji coba setelah meninjau data yang dikirim oleh MHRA.
Sebelumnya, Universitas Federal Sao Paulo, yang melakukan uji coba telah dihentikan sementara uji klinis tersebut. Dalam sebuah pernyataan, ada sekitar 4.600 dari 5.000 sukarelawan yang direkrut dan divaksinasi tanpa satupun dari mereka melaporkan masalah kesehatan yang serius.
Baca Juga: Duh, Indonesia alami penurunan kepercayaan publik terbesar di dunia terhadap vaksin
Pemerintah di seluruh dunia sangat membutuhkan vaksin untuk membantu mengakhiri pandemi, yang telah menyebabkan lebih dari 900.000 kematian dan kekacauan ekonomi global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menandai AstraZeneca sebagai vaksin yang paling menjanjikan.
Vaksin ini sedang dalam uji klinis tahap akhir di Amerika Serikat, Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan dan uji coba tambahan direncanakan di Jepang dan Rusia.
Selanjutnya: Mengenal happy hipoxia pada pasien virus corona dan cara untuk mencegahnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News