kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awalnya coba-coba, kini menjadi juragan pastel (1)


Rabu, 26 Juni 2013 / 17:59 WIB


Sumber: Kontan 25/6/2013 | Editor: Havid Vebri

Berawal dari coba-coba, Gracia Wenni sukses menjadi pengusaha kue sejak tahun 2008. Di bawah bendera usaha Pastel Tasty, ia memproduksi aneka kue basah, seperti pastel, kue sus, dan risoles.  Ia memproduksi aneka kue basah itu di rumahnya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Setelah lima tahun berjalan, kini  pelanggannya mayoritas berasal dari korporasi dan instansi, seperti Bank Negara Indonesia (BNI), Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Pertamina, Kompas Gramedia dan masih banyak lagi.

Wenni sendiri tidak menyangka, bisnis kue yang dirintisnya dengan modal awal Rp 5 juta ini bakal sukses di pasaran. Apalagi, bisnis ini diawali secara coba-coba. "Awalnya saya suka membaca buku resep membuat pastel, lalu saya coba praktikan," ujarnya.

Saat KONTAN mengunjungi kediamannya, ruang kerja Wenni memang dipenuhi oleh beragam buku resep masakan. Selain tempat usaha kue, rumahnya juga menjadi tempat usaha suaminya yang membuka jasa biro iklan dan sirkulasi koran nasional dengan bendera
PT Metro Taruna.

Sebelum menjadi pengushaa kue, Wenni juga turut membantu usaha suaminya itu sejak tahun 2003. "Namun saya kemudian lebih memilih bisnis kuliner," ujarnya.

Awal merintis usaha, Wenny fokus memproduksi kue pastel. Saat awal merintis usaha, ia juga langsung fokus membidik korporasi sebagai target pasar. Awalnya, ia menggratiskan kue-kue buatannya itu. "Ternyata tanggapannya positif," katanya.

Mendapat sambutan positif dari pasar, Wenni pun mulai serius menekuni usaha tersebut. Hingga pada Agustus 2008, ia ikut pameran kuliner Pangan Nusa yang diadakan oleh Kementerian Perdagangan. Dari situlah jaringannya mulai bertambah luas sehingga ia kebanjiran pesanan.

Seiring pasar yang terus membesar, belakangan ia juga mulai memproduksi kue jenis lain dengan merek Gracia, seperti kue sus dan lain-lain.  Boleh dibilang, ini terobosan Gracia untuk membuat diversifikasi produk.

Maklum, latar belakangnya karena Pastel Tasty sudah terlanjur identik dengan pastel. "Saya ingin punya merek baru yang bisa mewakili kue lain buatan saya," tambah perempuan 41 tahun ini.

Di tengah jalan, merek Gracia digantinya dengan nama Fausta. Pergantian merek terpaksa dilakukan karena sudah ada produsen kue lain memakai merek Gracia. "Nama Fausta merupakan nama anak saya yang berarti "keberuntungan"," jelasnya.

Wenni mengaku, pergantian nama merek itu tidak mengganggu kelancaraan usahanya. Terbukti, konsumen korporasinya nya terus bertambah. Biasanya, konsumen korporasi ini memesan kue dalam jumlah besar buat konsumsi rapat.

Kendati mayoritas pelanggannya dari kalangan korporasi, pemasaran kuenya selama ini hanya dilakukan dari mulut ke mulut.  "Mereka rata-rata order karena sistem kepercayaan saja dengan saya," kata perempuan yang membawahi 25 karyawan di pabrik kue miliknya.
Dalam sebulan, Wenni mengaku bisa meraup omzet Rp 250 juta.    

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×