Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi
Toilet mampet atau pipa air bocor bisa menjadi masalah serius bagi pemilik rumah, hotel, dan gedung. Seringkali pemilik bangunan kerepotan jika harus berhadapan dengan masalah ini.
Ini pula yang menginspirasi PT Roto Rooter Perkasa mulai menawarkan jasa plumbing dan drain service, atau perbaikan pipa bocor dan toilet yang mampat, ke konsumen sejak 1935 di Amerika Serikat (AS).
Baru sejak tahun 2000, perusahaan asal AS ini membuka usaha yang sama untuk pasar Singapura dan Indonesia.
Setelah beroperasi selama empat tahun di Indonesia, Roto Rooter memutuskan membuka waralaba, yakni di tahun 2004. "Sebelumnya, kami ingin memastikan dulu usaha bisa berjalan secara profesional dan bisa menguntungkan," kata Cogito Ergo Sumadi, Sales and Marketing Department Head PT Roto Rooter Perkasa.
Saat ini, Roto Rooter memiliki dua gerai sendiri di Jakarta dan Bali. Adapun gerai yang dimiliki terwarala sudah tersebar di lima kota besar. Yakni di Tangerang, Bandung, Surabaya, Makassar, hingga Timika. "Target tahun ini, kami bisa menambah satu mitra lagi," kata Cogito.
Roto-Rooter mengaku selektif memilih mitra lantaran ingin memberikan layanan eksklusif kepada mitranya. Calon mitra yang mengambil waralaba Roto Rooter akan menjadi satu-satunya mitra dan berhak melayani seluruh jasa berkaitan dengan plumbing dan drain services di wilayah itu. Artinya, mereka menjadi satu-satunya mintra Roto Rooter di wilayah tersebut.
Jika ada calon investor tertarik membuka di tempat yang sama, "Kami tak akan melayani," ujar Ergo. Dengan cara ini, Roto Rooter bisa menghindari persaingan bisnis yang tak sehat antarmitra.
Ada dua paket investasi yang ditawarkan Roto-Rooter, yakni low dan high. Paket investasi dengan biaya rendah (low) untuk calon investor yang berada di kota-kota kecil. Adapun dengan biaya tinggi (high) untuk calon investor yang ada di kota-kota besar.
Investor yang akan mengambil paket low wajib membayar franchise fee sebesar Rp 100 juta yang berlaku selama lima tahun. Investor juga harus membenamkan dana untuk peralatan dan kendaraan operasional sebesar Rp 290 juta. Biaya ini sudah termasuk biaya pelatihan pegawai selama 20 hari. Adapun paket investasi high, investor wajib membayar franchise fee sebesar Rp 300 juta dan alat, kendaraan serta pelatihan sebesar Rp 290 juta, sama persis dengan paket low.
Dalam hitungan Cogito, dengan omzet Rp 300 juta per bulan, balik modal invetor bisa dua tahun hingga tiga tahun. "Balik modal akan cepat bila mitra mampu mencari klien besar seperti hotel, rumahsakit, dan restoran," ujar Cogito.
Friski Angel Sylvester, mitra Roto Rooter di Bandung dengan bendera PT Tirta Langit Biru, mengatakan, bisnis jasa dan perbaikan pipa bocor punya potensi pasar yang besar. "Bandung bertebaran hotel dan restoran. Ini pasar potensial kami," kata Friski.
Menjadi terwaralaba Roto Rooter sejak Agustus 2010, hingga kini, omzet bulanan Tirta belum sampai Rp 300 juta per bulan.
PT Roto Rooter Perkasa
Alia Building Lt 5,
Jl. Ridwan Rais No. 10-18,
Jakarta Pusat
Telepon: (021) 3867727
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News