Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA (Bangga Buatan Indonesia). Saat pandemi berlangsung, penjualan Arane Ecoprint, perusahaan fesyen dengan cetakan alami asal Yogyakarta tergerus hebat. Bayangkan saja, omzet yang hilang selama pandemi berlangsung bisa sampai 60%nya.
Ini karena Arane Ecoprint sangat mengandalkan penjualan offline. Terutama sekali pameran dan bazar yang menjadi sumber pendapatan utama Arane Ecoprint sebelum pandemi berlangsung.
Melihat penjualan merosot, Elsana Bekti Nugroho, Chief Executive Officer Arane Ecoprint langsung mengubah strategi bisnisnya dan mengekor pelaku usaha lain yang ingin survive di masa pandem. Yakni dengan mengandalkan ranah online.
Terlebih, target utama pasar Arane Ecoprint adalah wanita karier di rentang usia 24 tahun hingga 40 tahun. Biasanya, perempuan di rentang usia itu sudah terbiasa menggunakan gadget. Lantas, target pasar yang Arane Ecoprint bidik tersebut menetap di wilayah urban dan sudah peduli terhadap gaya hidup sehat juga produk ramah lingkungan. "Akhirnya, kami fokus di (pemasaran) online sekarang," sebut Elsana kepada Kontan.co.id.
Supaya ragam produk bisa sampai ke target pasar, Arane Ecoprint membuat produk fesyen berdasarkan periode tertentu. Misalnya, di periode November sampai Februari, mereka membuat motif daun jati (jataye series). Kemudian, untuk periode Maret hingga Juni, ada koleksi produk lana series yang memakai daun tanaman lanang sebagai motif dasar serta pewarnaannya.
Elsana berharap, dengan keberlanjutan motif yang Arane Ecoprint produksi, bisa menjaga loyalitas konsumen mereka. Karena selain wanita karier, ada juga kaum pria yang menjadi konsumen Arane Ecoprint. "Konsumen kami berada di kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Denpasar," ungkap dia.
Keberadaan seri tematik itulah yang menjadi kekuatan produk cetakan alami dari Arane Ecoprint. Sebab, seri tematik yang mereka suguhkan mengikuti musim tanaman yang sedang tumbuh. Contoh, pada periode November hingga Februari kemarin, produk anyar yang mereka keluarkan adalah motif daun jati yang tentu dengan pewarnaan yang berasal dari daun tersebut. Begitu pula untuk periode selanjutnya.
Hal lain yang membuat Elsana berkutat di cetakan alami adalah soal pasokan bahan baku. Ternyta bahan baku untuk kebutuhan produksi, Arane Ecoprint dapatkan di sekitar Sleman, Yogyakarta. Lewat upaya tersebut, Elsana berharap, sekitar 70% dari total penjualan bisa dari kanal online.
Jagoan Lokal - Joglo Semar: Liputan Bangga Buatan Indonesia merupakan liputan bersama KONTAN, KOMPAS, Kompas.com dan Kompas TV untuk mendukung kemajuan UMKM Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News