Reporter: Bidara Pink | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA (Bangga Buatan Indonesia). Di zaman serba digital, ada baiknya para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak mengabaikan peran dari teknologi digital. Justru, keberadaan sarana digital lah yang bisa membantu menyelamatkan UMKM dari efek pandemi virus korona.
Lihat saja, hasil yang didapat Sweda, penghasil produk kerajinan perak asal Kotagede, Yogyakarta. Selama pandemi, Sweda malah bisa mendongkrak omzet penjualan produk kerajinan perhiasan peraknya berkat bantuan media sosial Instagram lewat akun @sweda.co. Produk kerajinan peraknya adalah mulai dari cincin, kalung, hingga bros.
Surya Aditya, pemilik Sweda, kepada KONTAN mengklaim, selama pandemi virus korona berlangsung, justru penjualan aksesori perak besutannya bisa tumbuh lebih baik ketimbang sebelum pandemi.
Dia mencatat, sepanjang periode Mei 2020 hingga Juni 2020, penjualan Sweda melonjak hingga 100% dari bulan biasanya, sehingga rata-rata bisa meraup omzet sebesar Rp 100 juta sampai Rp 200 juta per bulan.
Meski begitu, ada yang membuat Surya was-was terhadap penjualan produk kerajinan perak yang ia buat, yakni jika ada persoalan terjadi di negara Amerika Serikat (AS). Misalnya, saat bencana kebakaran besar melanda Negara Bagian California dan Pemilihan Presiden AS yang dimenangkan oleh Joe Biden.
Ketika itu, omzet penjualan Sweda malah anjlok hingga 30%. Rupanya, negeri Uwak Sam menjadi pasar utama produk Sweda saat ini.
Sebab, awal mula memulai kerajinan perak pada 2014, Surya langsung memanfaatkan sarana pemasaran media sosial untuk memasarkan produknya.
Upaya menjalankan pemasaran secara digital ini penting dia lakukan. Soalnya, ia sadar, pamor kerajinan perak termasuk aksesori, terutama saat pandemi mulai memudar di pasar dalam negeri.
Maka, untuk mengoptimalkan pasar, Surya kerap menjalin kolaborasi dengan para seniman, musisi, artis mural, hingga orang terpandang. Kolaborasi yang terjadi dalam bentuk beragam produk kerajinan perak buatan Sweda yang mereka pamerkan di akun Instragam resmi masing-masing.
Hasilnya, pembeli dari luar negeri berdatangan. Sebagian besar pembeli, yang mencapai 80%, bukan berasal dari dalam negeri, tetapi justru dari Amerika Serikat.
Sederet tokoh asal Amerika Serikat, seperti penyanyi Machine Gun Kelly, rapper Joey Badass, dan skateboarder Christian Hosoi,adalah individu-individu yang membeli produk kerajinan perak Sweda. Sedangkan sisa pasar Sweda sebagian masih berasal dari luar negeri, terutama negara di Eropa. Hanya sedikit yang dari pasar dalam negeri.
Jagoan Lokal - Joglo Semar: Liputan Bangga Buatan Indonesia merupakan liputan bersama KONTAN, KOMPAS, Kompas.com dan Kompas TV untuk mendukung kemajuan UMKM Indonesia.
Selanjutnya:
-
Bangga Buatan Indonesia: Ekspansi Sweda Merambah Produk Aksesoris lain
-
Bangga Buatan Indonesia: Gemar Memakai Cincin Menghasilkan Fulus bagi Surya Aditya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News