kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bangga Buatan Indonesia: Nilai lebih dari skuter listrik mungil berlabel Pygmy


Jumat, 30 April 2021 / 06:08 WIB
Bangga Buatan Indonesia: Nilai lebih dari skuter listrik mungil berlabel Pygmy
Skuter listrik lipat Pygmy.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA (Bangga Buatan Indonesia). Menggunakan transportasi publik sudah menjadi tren saat ini. Namun yang kerap jadi masalah adalah bagaimana cara untuk bisa mencapai titik tempat pemberhentian dari transportasi publik tersebut.

Muhammad  Amtsal Hilmy Abiyyu paham persoalan tersebut. Maka ia ciptakan alat transportasi yang praktis berbentuk skuter listrik. Lewat skuter listrik ini, ia harap para pengguuna transportasi publik bisa memanfaaatkan sebagai pengantar ke moda transportasi tersebut.

Terlebih saat membuat Pygmy, nama dari skuter listrik tersebut, Amtsal membuatnya tidak  besar-besar amat.

Inilah kelebihannya, ia buat Pygmy dengan ukuran yang cukup kecil dan praktis untuk ditenteng bagi pengguna transportasi publik. Tinggi Pygmy sendiri sekitar  satu meter dengan berat sekitar 21 kilogram. Urusan berat, Amtsal mengatakan dengan penyempurnaan desain kedepan, Pygmy direncanakan akan memiliki berat sekitar 14 kilogram.

"Karena kami masih tahap awal prototipe dan bahan dipakai masih pakai besi. Ke depan dengan pengembang nanti rencananya ingin bisa pakai alumunium. Dengan bahan aluminium nanti berat Pygmy bisa berkurang sekitar 6-7 kilogram atau jadi 14 kilogram," jelasnya kepada KONTAN.

Bangga Buatan Indonesia Jagoan Lokal Joglo Semar

Meski masih tahap  prototipe, untuk tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dari Pygmy sendiri diklaim sudah mencapai 70%. Amtsal menyebut untuk TKDN diharapkan nantinya dapat mencapai 90%. "Yang impor itu adalah motornya karena di Indonesia belum ada yang memproduksi motornya ini," ungkap alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya tersebut.

Karena sebagai kendaraan listrik, maka skuter listrik Pygmy juga butuh waktu saat mengisi daya. Lamanya adalah sekitar 5 jam hingga 6 jam untuk mengisi daya si Pygmy. Sekali pengisian penuh Pygmy dapat dikendarai sejauh 35 kilometer.

Karena tergolong skuter listrik maka kecepatan Pygmy berbeda dengan kendaraan bermotor. Maksimal Pygmy dapat dikendarai dengan kecepatan 40 km per jam.

Selanjutnya:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×