kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.489   154,00   0,93%
  • IDX 6.789   22,70   0,34%
  • KOMPAS100 980   1,85   0,19%
  • LQ45 761   -0,97   -0,13%
  • ISSI 216   0,90   0,42%
  • IDX30 395   -0,04   -0,01%
  • IDXHIDIV20 473   1,15   0,24%
  • IDX80 111   -0,12   -0,11%
  • IDXV30 115   -0,74   -0,64%
  • IDXQ30 130   0,24   0,19%

Banyak khasiat plum, tapi belum populer (1)


Selasa, 29 Januari 2013 / 12:22 WIB
Banyak khasiat plum, tapi belum populer (1)
ILUSTRASI. Google Doodle ulang tahun ke-23


Sumber: Kontan 29/1/2013 | Editor: Havid Vebri

Bagi sebagai besar orang Indonesia, buah plum (Prunus domestica) mungkin masih belum begitu populer. Maklum, plum bukan buah asli Indonesia.Di dunia ini, terdapat dua jenis utama tanaman plum, yakni Plum Eropa dan Plum Asia Barat.

Plum Eropa memiliki ciri berwarna merah tua keunguan, agak empuk, manis, namun kurang berair. Sementara Plum Asia Barat berwarna hijau kekuningan dan merah merata, rasanya asam manis dan berair banyak.

Kendati agak berbeda, kedua buah plum ini kaya manfaat karena mengandung serat dan antioksidan yang tinggi. Dengan pelbagai kandungan itu, plum dapat menangkis serangan jantung, menurunkan kadar kolesterol, dan memiliki zat anti-kanker.

Di Indonesia, sudah mulai banyak yang menekuni usaha pembibitan plum. Kendati demikian, pasar bibit plum baru sebatas di kalangan kolektor tanaman.

Salah seorang pebudidaya bibit plum adalah Febriarso Wibowo. Pemilik PT Gaharu Nusantara Realty yang berpusat di Semarang ini sudah membudidayakan plum sejak tahun 2008.

Febriarso fokus mengembangkan bibit Plum Eropa. Pasalnya, tanaman ini terhitung masih jarang di Indonesia. "Manfaat plum itu banyak tapi yang membudidayakan masih sedikit," tuturnya. Menurutnya, buah plum bisa dijadikan bahan obat-obatan dan parfum.

Febriarso memasarkan bibit tanaman plum melalui internet. Ia menjual bibit plum berukuran 25 centimeter (cm) - 35 cm berusia tiga bulan dengan harga Rp 25.000 per bibit.

Dalam sebulan, Febriarso bisa mengirim 2.000 bibit-3.000 bibit plum. Omzet yang dihasilkannya Rp 50 juta - Rp 75 juta per bulan.

Pebudidaya lainnya adalah Denny Adian, pemilik Harvin Green di Bogor, Jawa Barat. Ia membudidayakan plum merah. Lantaran baru setahun menekuni usaha ini, produksi bibitnya masih kecil. "Dalam sebulan, paling tidak kami menghasilkan puluhan bibit," katanya.

Denny mengembangkan bibit plum dengan metode cangkok. Dengan metode ini, plum sudah bisa berbuah setelah enam bulan ditanam.

Sementara, bila dari bibit, biasanya buah ini baru menghasilkan setelah berusia dua tahun. Namun, harga bibit cangkokan ini agak mahal. Ia membanderol harga bibit mulai Rp 175.000 - Rp 250.000 per batang.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×