Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi
Untuk menarik pengunjung lokasi wisata Pantai Losari yang ternama di Makassar, Pemkot Makassar membangun sentra penjualan pisang epe khas Makassar di wilayah wisata pantai ini. Hampir setiap hari sentra ini ramai dikunjungi pengunjung dari luar Makassar yang singgah untuk urusan bisnis atau urusan lainnya.
Sentra penjualan kudapan khas Makassar, yakni pisang epe, hanya berpusat di kawasan Pantai Losari saja. Sebab, jika Anda berkeliling tempat lain di Makassar, cukup sulit menemukan penjual pisang epe. Di kawasan Pantai Losari yang panjangnya mencapai 2 km, Anda akan sangat mudah menemukan para penjual pisang epe dengan menggunakan gerobak yang berjajar rapi. Meja makan dan kursi pun tersusun rapi di depan para penjual untuk tempat makan para pembeli.
Penataan sentra ini tidak lepas dari peran Pemkot Makassar yang melakukan revitalisasi di tahun 2008 silam. Warung-warung makan seperti warung nasi, gerai seafood, coto makassar dan lainnya yang ada di tempat ini direlokasi ke lokasi lain. Setelah itu, wilayah ini difokuskan menjadi sentra penjualan pisang epe. Tidak heran bila sentra ini menjadi tempat penjualan pisang epe terbesar di Sulawesi.
Program revitalisasi ini pun membuat banyak warga sekitar yang beralih profesi menjadi penjual pisang epe. Seperti Sakinah Aji dan Raihan Dahlan misalnya. Sebelumnya mereka yang tinggal di Losari bekerja di pelelangan ikan.
Raihan bercerita, setiap hari dia bisa menghabiskan sekitar 15 kg pisang kepok untuk berjualan pisang epe dari sore sampai tengah malam. Bahan baku pisang didatangkan dari Kabupaten Luwu. Biasanya, Raihan menerima kiriman pisang dua kuintal setiap dua minggu sekali dari pengepul. "Harga beli pisang kepok dari pengepul seharga Rp 7.000 per kg," kata dia.
Raihan mengaku tidak memiliki kebun pisang sendiri karena dia tidak memiliki lahan untuk menanam pohon pisang. Sedangkan bahan baku produksi lainnya seperti gula merah, cokelat, dan keju dengan mudah dia dapatkan dari pasar tradisional setempat yakni Pasar Pabaeng-baeng.
Dia bilang, camilan khas Makassar ini dapat dinikmati oleh semua usia baik anak-anak sampai dewasa. Pisang epe juga disajikan tanpa bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi. Pengunjung juga bisa melihat langsung proses pembuatan pisang epe di gerobaknya.
Daeng Arief, penjual pisang epe lainnya juga sering mempersilakan pengunjung untuk membuat sendiri pisang epe yang akan dimakan. "Hal ini menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung yang sedang berwisata," ujarnya.
Biasanya menu yang paling banyak diminati adalah pisang epe original yang pakai gula merah. Sementara penggemar pisang epe dengan varian keju dan cokelat tidak terlampau banyak.
Arief bilang, di Pantai Losari tidak ada istilah musim ramai atau musim sepi. Sebab setiap menurutnya daerah wisata pantai ini selalu ramai. Pengunjungnya sebagian besar bukan dari masyarakat Makassar tapi turis domestik yang singgah untuk urusan bisnis.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News