kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,01   -18,50   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batasi makanan berlemak saat lebaran dengan cara berikut


Senin, 03 Juni 2019 / 21:44 WIB
Batasi makanan berlemak saat lebaran dengan cara berikut


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lemak adalah salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Akan tetapi, lemak yang berlebih justru membahayakan kesehatan. Apalagi di saat lebaran tiba. 

Berbagai makanan akan tersedia, dan biasanya kaya lemak. Tidak heran, ini membuat banyak orang berat badannya bertambah drastis atau kolesterolnya naik setelah lebaran. Padahal sebelumnya sudah berpuasa sebulan penuh. 

Agar berat badan dan komposisi lemak tubuh tidak melonjak naik, perhatikan cara berikut ini agar asupan makanan berlemak tetap terkontrol. Tidak semua makanan berlemak itu buruk, yang harus dibatasi saat lebaran adalah makanan berlemak yang mengandung lemak jahat. 

Dilansir dalam laman Healthline, lemak buruk atau jahat ada dua jenis, yaitu lemak jenuh, dan juga lemak trans. Keduanya ditemukan sebagai sumber lemak yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. 

Lemak jenuh 

Jenis lemak ini terutama kebanyakan terkandung dalam makanan yang berasal dari hewani. Ditemukan dalam dan produk susu yang tinggi lemak. Beberapa sumber lemak jenuh yang sering dijumpai antara lain: 

  • Potongan daging sapi yang berlemak 
  • Susu dan produk susu (mentega, keju, krim, es krim) 
  • Minyak tropis (minyak kelapa, minyak sawit) 
  • Santan 

Kelebihan lemak jenuh ini terbukti akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung, diabetes, dan penyakit penyumbatan pembuluh darah. 

Lemak trans 

Lemak trans ini bisa ditemukan dari makanan yang mengandung minyak nabati (dari tumbuh-tumbuhan) yang terhidrogenasi. Contohnya: 

  • Makanan yang digoreng (pisang goreng, kentang goreng, donat, dan makanan cepat saji lainnya yang digoreng) 
  • Margarin 
  • Makanan ringan (misalnya keripik) 

Seperti lemak jenuh, lemak trans dapat meningkatkan kolesterol LDL. Bahkan lemak jenis ini bisa menurunkan kadar lemak baik juga yakni kadar kolesterol HDL. Oleh karena itu, lemak ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung 3 kali lipat lebih tinggi daripada asupan lemak jenuh. 

Tips membatasi asupan lemak di hari Lebaran 

1. Bedakan makanan berlemak yang baik dan yang harus dihindari 

Mengetahui jenis makanan berlemak seperti apa yang harus dibatasi, membuat kita lebih mudah memilah milih makanan yang sehat saat lebaran. Pilihlah makan berlemak khas Lebaran yang memang sehat seperti dada ayam tanpa kulitnya, kacang almond, dan kacang mete. 

Sedangkan makanan seperti rendang, semur daging, dan sambal goreng biasanya mengandung lemak yang sangat tinggi sehingga perlu dihindari. 

2. Makan lebih banyak sayur dan buah 

Sayur dan buah adalah makanan yang kaya akan serat. Karena itu sayur dan buah akan dicerna lebih lambat sehingga membuat orang akan kenyang lebih lama. 
Jadi, sebaiknya pilih buah sebagai camilan di sela-sela makan besar daripada makan beragam jenis kue Lebaran yang tinggi lemak trans. Lagipula sering makan sayur dan buah akan membuat kita kenyang lebih lama dan mengurangi kesempatan untuk makan-makanan yang mengandung lemak. 

3. Pilih lauk pauk yang rendah lemak 

Lauk pauk bisa Anda dapatkan dari berbagai bahan makanan seperti dari ayam, ikan, daging, tempe, tahu, dan lain sebagainya. Untuk mengurangi makanan berlemak saat Lebaran, kita harus bisa memilih-milih jenis lauk pauk ini. 

Kurangi daging merah dan juga jeroan yang banyak disediakan di hari lebaran. Sebab keduanya mengandung tinggi lemak jenuh. Potong bagian lemak yang terlihat di daging atau buang kulit dari unggas sebelum memasak dan memakannya. 

Pilihlah lauk pauk dari ikan, atau ayam tanpa kulit, tahu, tempe, dan kacang-kacangan. 

4. Pilih makanan yang dipanggang, direbus, atau dikukus 

Dibandingkan makanan-makanan yang digoreng atau makanan yang selalu dimasak dengan digulai (disantan), pilih atau buatlah makanan saat lebaran tanpa minyak dan santan. Saat lebaran pasti akan banyak menu bersantan entah opor, atau sambal goreng, rendang, dan lain sebagainya. 

Makan tentu saja boleh, tapi cukup satu porsi. Misalnya saat makan siang memilih sepotong daging rendang. Nanti malam jangan makan daging berlemak lagi, cukup konsumsi sayur dan sumber karbohidrat seperti nasi merah. 

5. Kurangi camilan yang mengandung lemak trans 

Saat Lebaran akan ada banyak hidangan yang menggiurkan, tapi kita harus bisa membatasi camilan yang biasanya kaya lemak trans. Dilansir dalam laman Health, contoh makanan mengandung lemak trans yakni kripik yang digoreng, krekers, biskuit, kukis, dan es krim. 

Biasanya ketika makan camilan, kita tidak terasa kenyangnya sampai sampai porsinya akan berlebihan, dan lemak trans sudah semakin menumpuk dalam tubuh. Maka itu, pilih camilan dari buah-buahan yang rendah lemak dan juga mengenyangkan sehingga lebih mudah dikendalikan jumlahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Batasi Makanan Berlemak Saat Lebaran Dengan 5 Cara Ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×