kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batik Cikadu di Tanjung Lesung mulai menggeliat


Rabu, 13 Februari 2019 / 21:03 WIB
Batik Cikadu di Tanjung Lesung mulai menggeliat


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  CARITA. Bencana tsunami yang menimpa wilayah Selat Sunda memberikan pukulan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sana. Tak mau berpangku tangan, para UMKM di sana justru tetap semangat berbisnis dan bisa menghidupkan roda ekonomi di wilayah tersebut.  

Salah satu caranya adalah dengan kembali beraktivitas dan kembali mencari sumber pendapatan. Seperti yang dilakukan Toto Rusmaya, pemilik Batik Cikadu di areal Tanjung Lesung, Banten.

Maklum, ia mulai menekuni bisnis batik khas Pandeglang dan Banten tersebut sejak 2015. Lantaran berada di daerah wisata, selain menjajakan aneka produk batik serta memproduksinya, Toto juga kerap melayani wisata edukasi bagi para turis  untuk belajar membatik. Layanan itu ia garap dengan bekerjasama dengan pebisnis hotel yang ada di sekitar lokasi tersebut.

Nah. saat bencana terjadi, bisnisnya langsung terdampak. Selama dua minggu Toto tidak membuka gerai tokonya termasuk layanan edukasi wisata tersebut, karena para turis langsung sepi paska kejadiannya.

Padahal, lokasi butik batik miliknya tidak terkena tsunami, karena berada di dataran yang lebih tinggi. "Setelah kejadian tsunami itu memang sangat berdampak, wisatawan sangat sepi,” keluhnya ke KONTAN.

Setelah kondisi terkendali, barulah Toto mulai membuka kembali bisnisnya. Tapi ia sadar butuh promosi gencar untuk bisa menarik pembeli datang ke gerainya. Untuk itu ia pun memberikan potongan harga.

Diskon harga pun masih terus berlangsung hingga kini. Seperti potongan harga 10% untuk produk kain batik. Ia sendiri membanderol kain batik mulai dari Rp 130.000 per helai hingga Rp 3 juta per helainya, tergantung dari bahan yang dipilih.

Strategi inipun mulai membuahkan hasil. Secara perlahan, pembeli mulai berdatangan ke gerainya. Meski masih belum seramai seperti biasanya. "Alhamdullilah sekarang mulai ramai dan kami sudah menerima beberapa pesanan. Yang masih sepi  yakni wisata edukasi," jelasnya.

Saat ini, ia memiliki 100 pekerja yang kebanyakan ibu rumah tangga dan produksinya sudah sampai luar kota via online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×