kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bawa Uttara Kris Samuel Mendaki Tangga Sukses


Sabtu, 13 Januari 2018 / 11:05 WIB
Bawa Uttara Kris Samuel Mendaki Tangga Sukses


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Inspirasi bisnis bisa muncul dari mana saja. Mulai dari perkembangan tren hingga hobi yang sudah lama ditekuni. Seperti yang Kris Samuel lakoni. Hobi naik gunung dan kemping mengantarnya jadi pengusaha.

Ia memproduksi perlengkapan outdoor, seperti hammock, tas ransel, airbag dan flying sheet camping dengan merek Uttara.

Sebelum mendirikan Uttara, Kris lebih dulu menjadi tourguide. Pekerjaan itu dia ambil juga lantaran  hobinya naik gunung.

Dari pengalaman mengantarkan klien untuk melakukan berbagai kegiatan alam itulah, Kris terdorong untuk memproduksi hammock dan perlengkapan outdoor travelling sendiri. "Sebenernya, awal bikin hammock itu untuk kebutuhan sendiri, buat tidur di luar tenda karena dulu saya sering antar klien naik gunung atau camping gitu," ujarnya.

Sejak memproduksi hammock sendiri, Kris mendapatkan banyak pesanan dari teman-teman komunitasnya. Sejak saat itu, ia menyadari adanya peluang dari produksi hammock.

Kris memproduksi hammock dibantu oleh usaha konveksi keluarganya. Berawal dari pesanan teman-teman dekat, komunitas dan kliennya, Kris mantap mendirikan Uttara, tahun 2016. "Karena sudah sering menerima pesanan, saya buat brand saja sekalian dan lebih serius dibisniskan," tuturnya.

Awalnya, Uttara hanya memproduksi hammock berukuran 270 cmx150 cm yang memiliki kemampuan maksimal beban 300 kilogram (kg). Kini, sudah ada 12 produk yang diproduksi oleh Uttara, yaitu hammock, fly sheet camping, daypack (tas lipat), airbag (kasur angin), sling bag (tas selempang), tas messenger, matras angin (sleeping pad), stand hammock berbahan besi, jaket, kursi angin dan easy pack.

"Harga hammock Rp 110.000 per buah. Sedangkan produk lain di kisaran Rp 150.000–Rp 180.000 per buah. Khusus untuk air bag Rp 350.000 per buah, itu yang paling mahal," jelas Kris. Ia mengaku, kini produksinya sudah mencapai 500–700 item per bulannya.      

Kris berjibaku menembus pasar fisik

Tak seperti kebanyakan pengusaha muda lainnya yang memasarkan produk lewat jalur daring, Kris Samuel lebih memilih memasarkan produk perdana Uttara di gerai fisik, sesuai rekomendasi temannya.

Ia memajang hammock ke toko Kawani, gerai perlengkapan outdoor terbesar di Bandung. 

Namun, upaya Kris memasukkan produknya ke toko Kawani tak semulus prediksinya. Untuk bertemu langsung dengan si empunya toko saja butuh waktu beberapa hari. "Pertama  datang, saya ditolak. Pemilik toko tak selalu ada di tempat. Baru pada kedatangan yang ketiga, saya bertemu pemilik toko," ungkapnya.

Saat itu, pemilik toko tak langsung mau menerima produk Uttara. Produk bikinan Kris ini dibandingkan dulu dengan produk lainnya. Lalu diuji coba mulai dari kualitas hingga harga yang dipatok.

Kris menceritakan, ada sejumlah negosiasi soal harga, bahan hammock dan revisi pada ukuran. "Pemilik toko minta ukuran hammock sedikit lebih besar dibanding yang saya buat waktu itu. Dia minta ukuran double," ujarnya. Setelah dibuat sesuai dengan permintaan si pemilik toko, akhirnya hammock Uttara resmi dijual lewat Kawani.  

Namun, sebelum berupaya memasarkan hammock lewat Toko Kawani, sejatinya, pria 28 tahun ini sudah lebih dulu menguji coba ketahanan produknya. Pada waktu itu, pemuda asal Bandung ini bekerjasama dengan komunitas hammocking Jakarta.

Saat itu, Kris memberi hammock gratis pada mereka untuk diuji kekuatannya.  "Ternyata hammock Uttara bisa kuat menahan beban sampai 300 kilogram (kg). Kami memberi barang ke mereka memang untuk uji coba, bukan untuk promosi. Intinya, kami ingin membina hubungan baik," ungkap Kris.

Selain itu, Uttara juga kerap menjadi sponsor dalam kegiatan komunitas tersebut. Saat menjadi sponsor itulah, nama Uttara mulai dikenal dan kerap mendapatkan pesanan dari komunitas.              

Kris mendekatkan traveller pemula ke Uttara

Dalam berbisnis, setiap usaha pasti punya tantangan. Setelah menaklukkan soal pemasaran, Kris Samuel, pemilik Uttara pun harus berhadapan dengan kompetitor. Khususnya, kompetitor asal luar negeri yang selama ini menguasai pasar lokal.  

Lantaran mengincar pasar pemula, Kris bilang, pesaingnya adalah barang imitasi (kw) yang pakai merek luar. "Harga mereka jauh lebih murah dari harga pasar dengan kualitas jauh di bawah Uttara," tuturnya. Maklum, banyak traveller pemula lebih mengedepankan harga murah dibanding kualitas. Sementara, Uttara menjual produk berkualitas dengan harga terjangkau.  

Namun, kondisi ini mendorong pria 28 tahun ini untuk memperkuat branding Uttara. Kris pun gencar berpromosi via online. Sebelumnya, dia lebih mengandalkan promosi dari mulut ke mulut lewat toko fisik dan komunitas. "Saya ingin Uttara punya support sistem yang bagus untuk online. Kami harus perkuat online karena pasar kami ada di sana," jelas pemenang The Big Start 2017 Blibli.com ini. Kris pun mulai bekerjasama dengan e-commerce.  

Selain itu, Kris juga berharap  bisa membeli bahan baku kain langsung dari pabriknya. Selama ini ia membelinya dari toko grosir, sehingga pilihan warnanya terbatas. "Kalau kami bisa beli di pabrik, rencananya kami ingin buat produk dengan warna khas Uttara. Jadi pasokan bahan baku kain harus lancar," ujar Kris.

Ditanya soal perluasan ke pasar mancanegara, Kris bilang bahwa hammock Uttara sudah tersedia di Singapura dan Malaysia. Ada seorang traveller asal Malaysia tertarik menjadi reseller saat melihat produk Uttara di pameran. Sedangkan di Singapura, produk Uttara sudah masuk di salah satu toko peralatan outdoor travelling di sana. "Kalau mau lebih memperluas pasar luar negeri, balik lagi ke penguatan branding," tukasnya.

Tahun ini, Kris akan berfokus pada penguatan branding Uttara. "Saya ingin mendesain produk yang keren," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×