kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bekraf ajak industri kreatif mendaftarkan hasil karya lewat Katapel 2018


Senin, 08 Oktober 2018 / 18:40 WIB
Bekraf ajak industri kreatif mendaftarkan hasil karya lewat Katapel 2018
ILUSTRASI. Program Katapel BEKRAF


Reporter: Denisa Kusuma | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para profesional di industri kreatif atau pemilik IP (Intellectual Property) lokal hampir tidak pernah bersinggungan dengan para profesional di bidang pemasaran lisensi. Padahal penjualan IP ujung tombak dari sebuah ekonomi kreatif. Untuk itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melihat perlunya untuk meningkatkan kolaborasi antara para ahli lintas bidang melalui program Katapel.

Deputi IV Pemasaran Bekraf Joshua Simandjuntak mengatakan, melalui program ini, Bekraf akan menjembatani para pelaku kreatif atau pemilik IP dengan para ahli di bidang pemasaran lisensi IP. Tujuannya, membangun ekosistem yang berkelanjutan untuk mengembangkan berbagai IP lokal serta memperkuat nilai jual di dalam dan luar negeri.

“Penjualan IP biasa dilakukan melalui tiga cara, yaitu jual putus, jual lisensi, dan jual franchise. Namun, masih banyak pelaku kreatif kita yang belum paham masalah ini. Padahal potensi daya jualnya cukup tinggi,” ujarnya.

Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala Bekraf, mengatakan ekonomi kreatif ini dalam laporan BPS terakhir memperlihatkan sebuah data kontribusi sektor ekonomi kreatif terbesar ada di tiga bidang yaitu kuliner, kriya dan fesyen. Kekuatan ketiga sektor itu ada dalam jumlah produksi.

Sedangkan ada bidang lain yang bisa mengandalkan nilai kapitalisasi lewat karya cipta atau IP dengan tujuan bisa menambah nilai ekonomi. "Bisa dilihat Hollywod dengan produksi yang tidak seberapa tapi bisa melipatgandakan nilainya,” ujar Ricky ketika memberikan sambutan pada gelaran press conference Katapel 2018 di Jakarta, (8/9).

Bonifasius Wahyu Pudjianto, Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri mengatakan, ide untuk IP sebenarnya sudah lama. Seperti contoh di bidang ilmu pengetahuan, ada paten. Hal serupa ia harapkan juga bisa terjadi di industri kreatif.

Program Katapel ini diadakan Bekraf yang bekerjasama dengan Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia dan konsultan IP kreatif Danumaya Dipa.

Semua pelaku kreatif khususnya di bidang animasi, film, komik, dan gim bisa mendaftar untuk mengikuti program Katapel ini. Begitu juga dari bidang kreatif lainnya.

Beberapa professional dalam bidang pemasaran lisensi yang akan ikut bergabung sebagai pengajar di antaranya Mochtar Sarman yang kini menjabat sebagai Director of Merchandising Asian Games Indonesia. Ada juga Bambang Sutedja, Direktur Medialink Animation Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×