Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) terus berupaya mendorong pertumbuhan industri kreatif sepanjang tahun 2018. Ini setelah melihat hasil pertumbuhan industri kreatif di paruh pertama tahun ini yang ia perkirakan bisa lebih baik dari periode serupa tahun lalu.
Menurut Triawan Munaf, hal tersebut tidak terlepas dari kerjasama Bekraf dengan sejumlah pihak. Salah satu upaya adalah dengan menggelar acara pameran yang menampilkan produk industri kreatif. Yang terbaru, lembaga ini bermitra dengan Bank Indonesia di ajang Karya Kreatif Indonesia 2018 yang bakal berlangsung hingga tanggal 22 Juli 2018 nanti.
Di acara tersebut, ada 40 pelaku industri kreatif binaan bank sentral yang memamerkan produk kreasinya. Terutama fesyen dan kuliner. Setelah acara ini, Bekraf juga tengah merencanakan acara berikutnya yang bertajuk Pameran Kain dan Kerajinan Karya UMKM Unggulan Bank Indonesia yang disingkat Bikraf.
Triawan mengakui bila industri kreatif bidang fesyen dan kuliner masih mendominasi industri tersebut. Sayang, ia tidak tidak merinci besaran nilai industri kreatif di semester pertama tahun ini. Yang jelas, ia optimistis dengan proyeksi yang didapat, pendapatan industri kreatif Indonesia pada tahun ini bisa lebih dari Rp 1.000 triliun. "Saya optimistis bisa lebih dari Rp 1.000 triliun," katanya kepada KONTAN di sela-sela acara Karya Kreatif Indonesia di Jakarta Convention Center, Jumat (20/7).
Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia berharap ajang pameran UKM binaan bank sentral tersebut bisa sebagai akses pintu ke pasar yang lebih luas lagi, yakni pasar ekspor. "Saya harap, tidak cuma di pasar Asia atau Timur Tengah saja, tapi juga bisa tembus pasar Amerika Serikat," katanya.
Pihaknya, kata Perry, berupaya memberi channel ke pasar luar negeri bagi para pelaku UKM tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News