Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengalokasikan Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) sebesar Rp 10,8 miliar tahun ini. Bekraf ingin program ini bisa berjalan dan berkembang untuk meningkatkan ekonomi khususnya pelaku usaha ekonomi kreatif.
Dana bantuan ini diberikan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif. "Memang tidak besar, syukur-syukur tahun depan bisa tambah dan memicu private investor lain untuk mendanai fase-fase berikutnya," ujar Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Utomo di Balai Kartini, Kamis (13/7).
Program yang dilaksanakan tahun ini dipilih Bekraf untuk disalurkan ke pelaku usaha subsektor aplikasi digital, dan game developer, serta pelaku usaha subsektor unggulan kuliner.
Insentif ini dibagi dalam dua hal. Pertama, untuk infrastruktur dalam bentuk mesin dan peralatan usaha. Kedua, untuk modal menjalankan usaha.
Bekraf ingin program BIP membawa ekonomi usaha Indonesia membaik dan tidak mengandalkan sumber daya alam melainkan intelektualitas, kreatifitas dan sumber daya manusianya.
"Satu hal yang saya ingatkan kepada penerima insentif harus betul mengelola dana. Jangan sampai terjadi kasus dana untuk beli mobil Pajero, handphone baru," tambahnya.
Bambang Purwanto, salah seorang pedagang kebab dan burger asal Bekasi menilai adanya bantuan insentif pemerintah cukup membantu pelaku usaha kecil dan menengah. Dia pun sangat tertarik untuk mendapat bantuan modal tersebut. "Selama 10 tahun usaha franchise kebab dan burger, saya ingin mandiri dan dibantu modal sama Pemerintah," kata Bambang kepada KONTAN.
Bambang berharap bisa mendapat bantuan modal tersebut. Sebab, omzet yang diperoleh tak menentu. Tercatat dalam sehari omzet yang diperoleh capai Rp 1,5 juta untuk satu outlet. Namun karena perekonomian Indonesia yang tak menentu dari 15 outlet yang dimiliki tinggal enam outlet. "Semoga dapat bantuan insentif Pemerintah seperti ini. Tapi syaratnya cukup banyak jadi lihat nanti lah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News