Reporter: Mona Tobing | Editor: Tri Adi
Salah satu cita-cita yang ingin diwujudkan orang tua adalah, memberikan pendidikan yang terbaik bagi buah hatinya. Termasuk menambah asupan pelajaran tambahan di luar sekolah. Tak heran, bisnis bimbingan belajar (bimbel) terus berkembang.
Sayangnya, biaya bimbel tidaklah murah. Alhasil, ada anggapan, seolah-olah hanya anak-anak dengan orang tua berkocek tebal saja yang dapat mengikuti pelajaran tambahan di bimbel.
Siswadi pun menangkap celah tersebut untuk membidik para pelajar dari kalangan menengah bawah. Apalagi, bimbel jenis ini tidak banyak. Lantas, ia dan kelima rekannya mendirikan Solusi Bimbel di Matraman, Jakarta.
Meski membidik kalangan lapis kedua, Siswadi ternyata mampu mencetak omzet lumayan. Dalam sebulan, Solusi Bimbel bisa meraup omzet hingga Rp 15 juta.
Tak harus serbamahal
Tapi, saat ini, siswa yang mendaftar di Solusi Bimbel tak terbatas yang berasal dari kalangan menengah bawah. "Bila tiga tahun lalu kami memang fokus bagi anak kurang mampu, sekarang kami juga menjangkau kalangan kelas atas yang ingin belajar di Solusi," tutur Siswadi.
Solusi Bimbel mematok biaya pendaftaran Rp 85.000. Dengan pembayaran segitu, siswa langsung mendapatkan modul dan buku pengembangan. Sedangkan, biaya per semester Rp 500.000. Setiap siswa juga memperoleh training atau seminar motivasi. Pelatihan ini berlangsung di tengah atau akhir semester.
Namun, yang harus diingat, harga murah bukan berati kualitas murahan. Siswadi menjamin kualitas pembelajaran di Solusi Bimbel lebih dari standar, dengan menerapkan konsep belajar team best learning plus pengajar berusia muda.
Selain itu, dalam setiap kelas hanya berisi 10 siswa dengan modul pembelajaran yang lebih ringkas dan mudah dimengerti. Tak heran, penghargaan sebagai bimbel terbaik dari sebuah majalah bisnis nasional pun pernah dimenangkan Solusi pada 2009.
Lantaran jumlah siswanya terus meningkat hingga 100% tiap semester, Siswadi pun melebarkan sayap bisnis bimbelnya. Hingga akhirnya, ia menawarkan konsep waralaba. "Kami ingin mengembangkan bimbel Solusi ke seluruh Indonesia, dengan harapan siswa kurang mampu bisa menikmati bimbingan belajar yang murah," tutur pria berusia 26 tahun ini.
Untuk membuka Solusi Bimbel, calon terwaralaba harus menyiapkan dana sebesar Rp 50 juta. Ini sudah termasuk franchise fee Rp 7 juta dan bagi hasil 6,5% di semester pertama, biaya uji kelayakan Rp 1 juta, dan perlengkapan sebesar Rp 20 juta.
Dengan dana ini, pewaralaba juga akan menyediakan papan tulis, alat peraga, laptop, dan modul. JUga termasuk seorang kepala cabang dan seorang quality control juga yang akan membantu pengembangan usaha.
Dengan jumlah siswa mencapai 300 orang, Siswadi memperkirakan bimbel bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp 25 juta per bulan. Modal pun bisa kembali dalam waktu sekitar satu tahun.
Hingga saat ini, Bimbel Solusi telah memiliki 3.700 siswa dengan 30 cabang di Jakarta, Tangerang, dan Depok. Muchorin, mitra Solusi Bimbel, menuturkan, selama 1,5 tahun ini, prospek bisnis bimbelnya cukup bagus. "Setiap semester, persentase kenaikan siswanya mencapai 30%," tutur pensiunan yang membuka 2 cabang dengan omzet mencapai Rp 40 juta.
Solusi Bimbel
Jl. Kayu Manis 6 No. 33
Matraman, Jakarta Timur
Telp. (021) 98856210
-------------------------------------------------------------------------------------
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News