Reporter: Pravita Kusumaningtias | Editor: Dupla Kartini
Bila Anda penyuka batu permata dan sedang berkunjung ke Balikpapan, sempatkan mampir ke Pasar Kebun Sayur. Pasar yang terletak di Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan ini menjadi pusat penjualan batu permata sejak tahun 1985.
Pasar ini diramaikan sekitar 600 pedagang kios dan 400 pedagang kaki lima. Seluruh pedagang menjajakan aneka batu permata, perhiasan, dan manik-manik.
Pusat penjualan batu permata ini buka sejak pukul 09.00 WIT hingga sore hari. Pengunjungnya jangan ditanya. “Setiap ada pertemuan di Balikpapan baik skala nasional maupun daerah, pesertanya pasti datang ke sini,” ujar Achmad Tarmizi, salah seorang pedagang batu permata.
Selain dari pelosok nusantara, pasar batu permata ini juga kerap dikunjungi pembeli dari luar negeri, seperti Malaysia, Spanyol, dan Australia.
Pengunjung yang memadati pasar ini juga datang dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, mulai dari pejabat, pengusaha, hingga rakyat biasa. Kendati tergolong pasar tradisional, Pasar Kebun Sayur tertata apik.
Seluruh kios ditampung dalam satu gedung dengan bangunan permanen seluas sekitar 1 hektar (ha). Sementara pedagang kaki lima menempati area samping dan belakang pasar.
Di pasar ini juga terdapat lokasi parkir yang luas. Bahkan, mampu menampung beberapa bus yang kerap membawa rombongan yang ingin berbelanja di Pasar Kebun Sayur.
Pasar ini terletak di Jalan Raya Letjend Suprapto yang merupakan jalan utama di Balikpapan. Jangan khawatir bila tidak membawa kendaraan pribadi, karena banyak angkutan umum yang melewati ruas jalan ini.
Koleksi batu permata yang dijual di tempat ini terbilang lengkap. Di antaranya ada batu ruby, safir, zamrud, kecubung, aneka manik-manik, dan beragam aksesoris lainnya.
Selain dalam bentuk batu, pedagang juga mengolah bebatuan tersebut dalam bentuk tas, dompet, dan kotak perhiasan. Harganya juga cukup bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah. "Di toko saya, harga batu permata dijual mulai Rp 250.000 hingga Rp 250 juta," kata Riza Ardiansyah, pemilik Toko Permata Maniks.
Menurutnya, harga Rp 250.000 berlaku untuk batu standar, seperti blue safir atau safir biru. Sementara yang termahal adalah batu kalimaya hitam yang dibanderol seharga Rp 250 juta.
Riza sendiri hanya menjual batu perhiasan yang belum dibingkai. Jadi pembeli bisa bebas memanfaatkannya sesuai selera, seperti liontin, cincin, atau gelang.
Beda dengan Riza, Achmad Tarmizi juga menyediakan aneka aksesoris, seperti gelang, kalung cincin, dan bros. Seluruh aksesoris terbuat dari batu. Selain itu, ia juga menyediakan tas dan dompet dari manik-manik. “Harga dari Rp 5.000 hingga Rp 3,5 juta,” ujar Achmad. (Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News