kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Berburu guci cantik di tanah Lancang Kuning (1)


Jumat, 07 Juni 2013 / 12:17 WIB
Berburu guci cantik di tanah Lancang Kuning (1)
ILUSTRASI. Mentimun bermanfaat menurunkan berat badan dan membakar lemak perut.


Reporter: Marantina | Editor: Dupla Kartini

Warga Kota Pekanbaru mempunyai tempat favorit berburu guci keramik. Lokasinya di Pasar Bawah. Tepatnya di lantai II pasar tersebut. Ketika KONTAN menyambangi lokasi tersebut awal Mei 2013, ada belasan kios yang berjualan berbagai jenis macam guci keramik.

Untuk mencapai Pasar Bawah, Anda hanya butuh waktu sekitar 20 menit berkendara dari pusat kota Pekanbaru. Pasar Bawah berada di sebelah utara Kota Pekanbaru, tepatnya di ujung Jl Ahmad Yani. Letaknya berdekatan dengan pusat perbelanjaan Mal Pekanbaru dan Plaza Suka Ramai.

Falka, salah satu pemilik kios bercerita, ia berjualan di Pasar Bawah sejak tahun 1995. Sementara, sentra guci ini sudah ada sejak 1990.
Menurutnya, pada tahun 1990-an hingga tahun 2000-an, hanya ada sekitar empat pedagang guci keramik di sentra ini. Lalu, pernah terjadi kebakaran di Pasar Bawah pada tahun 2008. Kala itu, puluhan kios dilalap api. Kemudian Pemda Provinsi Riau membangun kembali pasar tersebut.

Bangunan baru Pasar Bawah memiliki empat lantai, dengan desain bangunan dihiasi ukiran khas Lancang Kuning. Semenjak itu, kata Falka, jumlah pedagang guci keramik terus bertambah di sana. Para pedagang guci dikelompokkan jadi satu dan menempati salah satu lantai di Pasar Bawah.

Falka menilai, bermunculannya para pedagang guci baru, lantaran melihat peluang bisnis dari jualan guci di wilayah tersebut. Maklum, sentra ini memang satu-satunya pusat penjualan guci keramik di Pekanbaru. Makanya, Pasar Bawah sangat populer dan jadi lokasi favorit berburu guci.

Di kiosnya, Falka menjual guci dengan berbagai motif dan ukuran, mulai dari ukuran 10 centimeter hingga guci raksasa setinggi 2,5 meter. Harganya pun beragam, mulai Rp 100.000 hingga Rp 12 juta per unit.

Ia mengaku, setiap minggu, bisa melego puluhan guci, dengan pendapatan berkisar Rp 5 juta- Rp 10 juta per minggu. "Kalau omzet bulanan mencapai Rp 30 juta," tutur Falka.

Pedagang lainnya, Rizky juga menjual aneka guci seperti kios-kios yang lain di sana. Ia membanderol guci keramik seharga Rp 150.000 sampai Rp 20 juta per unit. Pria yang sudah membuka kios di sana sejak tahun 2005 ini, mengaku mengambil keuntungan bersih sekitar 10% hingga 40% dari setiap harga jual guci.
 
Menurut Rizky, harga jual tergantung ukuran dan motif. Koleksi terbaru biasanya dijual lebih mahal. "Saya tidak mau ambil untung banyak, karena saingannya juga banyak," bebernya.

Katanya, hampir setiap hari ada pengujung yang mampir ke kios. Namun, biasanya barangnya baru laku terjual pada akhir pekan.

Rizky mengklaim, penghasilan bulanan dari berjualan guci tidak menentu. Namun, rata-rata, ia bisa meraih omzet Rp 15 juta hingga Rp 25 juta sebulan. "Kalau ada yang borong, kadang bisa mencapai Rp 50 juta dalam sebulan," ungkapnya. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×