Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi
Mengolah berbagai jenis ikan menjadi ikan pindang telah menjadi aktivitas harian bagi masyarakat di Jalan Cijaura, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buah Batu, Bandung, Jawa Barat. Di sini terdapat lebih dari 15 pembuat sekaligus penjual ikan pindang.
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki banyak jenis ikan yang bisa dikonsumsi masyarakat. Bukan hanya jenis ikan yang beragam, cara penyajiannya pun beraneka ragam.
Salah satu menu favorit masyarakat untuk mengolah ikan adalah dengan memasaknya menjadi ikan pindang. Seperti yang dilakukan masyarakat di Jalan Cijaura Hilir, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buah Batu, Bandung, Jawa Barat yang menjadi sentra pembuatan dan penjualan ikan pindang.
Ketika KONTAN menyambangi sentra penjual ikan pindang di sini, tampak beberapa penjual sedang memasak ikan yang akan dijual ke rumah-rumah dan pasar di daerah Bandung.
Dari namanya, ikan pindang memiliki arti diolah atau dimasak. Jadi sentra ikan pindang di Jalan Cijaura ini adalah kawasan penjualan ikan laut yang diolah para penjual.
Dalam pengamatan KONTAN, di lokasi tersebut terdapat lebih dari 15 peracik ikan pindang. Masing-masing mengklaim memiliki ciri khas tersendiri. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong untuk mampir ke wilayah ini..
Bagi Anda yang berminat untuk berburu panganan ini ketika berkunjung ke kota kembang ini, tak ada salahnya untuk mencari lokasi sentra tersebut.
Untuk sampai ke tempat ini, Anda harus melewati area pasar Gordon, Bandung. Setelah menemukan pasar ini, Anda bisa menyusuri ke daerah dekat pasar ini. Tak jauh dari situ, Anda akan tiba di Jalan Cijaura dan mulai terlihat beberapa penjual yang menjajakan dan menyajikan ikan pindang di rumah mereka masing-masing.
Salah seorang penjual sekaligus pemasok ikan pindang terbanyak di wilayah ini adalah Danda Suganda. Mulai menjual makanan hasil olahan ikan ini sejak 15 tahun yang lalu, Danda meneruskan usaha ikan pindang yang dirintis Sang Nenek 35 tahun lalu. "Awalnya nenek saya yang menjual ikan pindang ini," ujarnya.
Karena menjadi usaha keluarga, Danda mengaku tahu persis bumbu untuk ikan pindang warisan dari sang nenek. Sedikitnya ada lima jenis ikan yang dipindang oleh Danda, di antaranya ikan bandeng, mas, lele, salem, dan tongkol. "Dulu pernah juga jual ikan lele, tapi tidak terlalu banyak pembelinya," kata pria yang berumur 40 tahun ini.
Harga yang ditawarkan Danda pun cukup terjangkau. Untuk ikan bandeng pindang dibanderol Rp 5.000 per ekor, sedangkan ikan lele Rp 3.000 per ekor, ikan salem dihargai Rp 5.000 per ekor, dan ikan mas Rp 5.000 per ekor.
Rata-rata penjualan mencapai 30-200 kilogram (kg) ikan per hari. Untuk pendapatan per bulan, Danda bisa meraup omzet Rp 5 juta per bulannya. Pelaku usaha lainnya adalah Nenden yang menjual berbagai ikan pindang mulai dari harga Rp 4.000-Rp 7.500 per ekor.
Dari penjualan tersebut, dia mengaku bisa mengantongi Rp 150.000 hingga Rp 200.000 per hari. "Terkadang dengan modal pas-pasan untungnya pun tidak terlalu besar," katanya.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News