kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berburu jasa cetak undangan di Tebet (2)


Sabtu, 13 Oktober 2018 / 06:40 WIB
Berburu jasa cetak undangan di Tebet (2)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Deru mesin cetak manual dan otomatis terdengar bising di setiap sudut sentra percetakan undangan di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan. Mesin cetak tersebut biasanya beroperasi 24 jam. Tumpuk beragam kertas, mulai dari yang ringan hingga berat dengan berbagai ukuran tertata rapih di pojok kiri dan kanan tiap kios. 

Pemandangan tersebut akan sangat akrab bagi pengunjung saat menyambangi sentra percetakan undangan di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan.  Aktivitas para pekerja juga terlihat padat. Mereka memulai semua pekerjaan ini sejak pukul 09.00 pagi.  

"Di sini, rata-rata kios mulai buka sekitar jam 09.00 pagi. Ada juga beberapa yang buka lebih pagi atau lebih siang. Tergantung garapanannya lagi banyak atau enggak," ujar Muhammad Yusuf, pemilik Abadi Card.

Semua proses penggarapan masih dilakukan secara manual. Mulai dari pemotongan kertas, perekatan, hingga penyusunan kertas sampai menjadi sebuah undangan. Hanya proses desain dan printing saja yang mengandalkan mesin cetak. Selebihnya, proses dilakukan dengan mengandalkan alat manual. 

Karena banyaknya bagian yang harus dikerjakan, Yusuf bilang, tiap kios memiliki sejumlah pekerja sesuai dengan kapasitas garapannya. Rata-rata, satu kios percetakan undangan punya 5-10 pekerja.

Jumlah tersebut bisa bertambah jika sedang ramai pesanan. "Kalau pas ramai pesanan, biasanya kami nambah orang. Tapi bukan jadi karyawan tetap, karyawan harian gitu, digajinya juga harian. Saya pakai mereka kalau pas lagi ramai aja," tuturnya. 

Arnot Septian, pemilik Mahkota Print, menimpali, tidak semua pemilik kios mengerjakan pesanan undangannya di sentra percetakan undangan Pasar Tebet Barat. Ada beberapa yang memang memiliki pusat produksi sendiri di tempat yang berbeda. Namun, sebagian besar pedagang menggarap proses pembuatan undangannya di dalam kios. 

"Kebanyakan garapnya di sini, tapi ada juga beberapa yang sewa kios di sini hanya untuk pemasaran aja. Jadi, di kiosnya hanya ada pilihan contoh undangan. Nanti garapnya di tempat lain atau di rumahnya," kata Arnot. 

Baik Arnot maupun Yusuf mengatakan ada bulan-bulan tertentu yang membuat para pedagang dan pekerja di sentra percetakan undangan tersebut menjadi lebih sibuk dari biasanya. Dengan kata lain, ada bulan-bulan tertentu pesanan undangan ramai mengalir. Bulan - bulan tertentu dimana banyak hajatan pernikahan, pasti membawa berkah tersendiri bagi para pedagang di sentra ini. 

"Biasanya ramai pesanan itu bulan-bulan baik yang menurut orang Jawa, seperti bulan besar. Habis Idul Fitri itu juga biasanya ramai. Sama satu lagi pas pertengahan tahun, Juni-Agustus, pas ada libur sekolah, itu juga ramai orang nikahan, pesanan pasti ramai," ungkap Arnot. Ia bilang, jika sedang ramai pesanan, omzet para pedagang rata-rata bisa meningkat sampai tiga kali lipat dibanding hari-hari biasa. 

Tak hanya omzet para pedagang yang meningkat, pekerjaan tiap kios pun bertambah. Maka dari itu, jika sedang ramai pesanan, sentra percetakan undangan di Pasar Tebet ini selalu ramai, meskipun hari sudah mulai gelap. Bahkan beberapa pekerja ada yang lembur di kios mereka masing-masing untuk menyelesaikan pesanan. 

"Biasanya kami di sini buka sampai jam 19.00 malam, maksimal jam 20.00 malam lah. Itu kalau lagi sepi pesanan. Kalau lagi ramai pesanan dan banyak garapan, jam 22.00 juga masih ramai di sini. Malah ada yang lembur sampai tengah malam. Ada yang lembur di sini, ada juga yang lembur dibawa pulang ke rumah," tandas Yusuf.   

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×