kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.459   148,00   0,89%
  • IDX 6.781   14,34   0,21%
  • KOMPAS100 978   -0,26   -0,03%
  • LQ45 760   -1,38   -0,18%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 396   0,36   0,09%
  • IDXHIDIV20 472   0,41   0,09%
  • IDX80 111   -0,30   -0,27%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,02   0,01%

Berburu kerajinan kulit kerang Ambon (1)


Senin, 28 Maret 2016 / 16:58 WIB
Berburu kerajinan kulit kerang Ambon (1)


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Rizki Caturini

Kota Ambon merupakan salah satu kota bersejarah di Indonesia bagian timur. Tak heran bila kota seribu pulau ini menjadi tujuan wisata, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara.

Bukan saja menikmati panorama alamnya yang indah, wisatawan juga bisa membawa pulang berbagai jenis oleh-oleh khas kota ini. Salah satunya adalah kerajinan dari cangkang kerang. Kerajinan kerang ini bisa berbentuk hiasan dinding, kaligrafi, liontin, dan masih banyak lagi. Di kota ini bahkan ada satu desa yang menjadi pusat kerajinan cangkang kerang, yakni Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Di desa ini terdapat lebih dari seratus perajin cangkang kerang. Harga kerajinan bervariasi tergantung keunikan dan kerumitan. Untuk cangkang yang diolah menjadi pajangan dengan pemandangan hewan atau kaligrafi harganya berkisar Rp 100.000-Rp 500.000 sudah dengan piguranya. Tapi untuk yang ukuran kecil seperti liontin cukup merogoh kocek Rp 10.000 sampai Rp 20.000.

Desa Batu Merah tidak jauh dari Dermaga Yos Sudarso. Dengan kendaraan pribadi, waktu tempuhnya hanya 10 menit. Jika ingin menggunakan angkutan umum, pilih tujuan Halong.

Desa Batu Merah juga berdekatan dengan Jembatan Merah Putih yang sedianya akan diresmikan akhir bulan Maret ini, sehingga nantinya tidak sulit untuk menuju tempat ini.

Hanya saja, bagi yang membawa mobil pribadi agak sulit memarkir kendaraan karena tidak ada lahan parkir khusus. Sementara badan jalan relatif sempit sehingga berpotensi mengganggu pengendara lain dan menyebabkan kemacetan.

Karena merupakan sentra kerajinan, yang akan ditemui di sini tidak hanya toko-toko dengan barang dagangannya. Tapi juga  jajaran bengkel kerja. Selain ada yang letaknya persis di pinggir jalan, ada pula bengkel kerja yang lokasinya menyatu dengan rumah-rumah penduduk yang lain.

Heru, salah seorang perajin yang cukup senior menerangkan, bahwa kerajinan cangkang kerang di desa ini sudah ada sejak tahun 1930-an. Lantaran sudah puluhan tahun, keahlian mengolah cangkang kerang ini diperoleh secara turun temurun. "Saya sendiri belajar dari dari ayah saya," ujarnya.

Dari membuat kerajinan ini, rata-rata ia memperoleh omzet per bulan sekitar Rp 5 juta. Produk yang paling laris adalah hiasan dinding.
Hamin Bugis, pemilik CV Mutiara Indah, mengatakan, para perajin cangkang kerang rutin memasok toko oleh-oleh di Kota Ambon. Selain dititipkan di toko-toko, para perajin juga sering mendapat pesanan khusus.

Pesanan tersebut didapat jika ada acara-acara besar yang diselenggarakan di kota Ambon. "Biasanya kami juga membuat kenang-kenangan berupa plakat. Kalau plakat kan bahannya harus bagus. Biasanya harganya juga menjadi mahal. Satu plakat bisa Rp 500.00," terangnya.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×