kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berburu mobil bekas di Permata Hijau (1)


Jumat, 12 September 2014 / 18:57 WIB
Berburu mobil bekas di Permata Hijau (1)
ILUSTRASI. Manfaat buah pala untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Havid Vebri

Bagi Anda yang tinggal di kawasan Jakarta Selatan dan berniat membeli mobil bekas, tak ada salahnya datang ke ITC Permata Hijau. Di pusat perbelanjaan ini ada satu lantai yang khusus dijadikan area penjualan mobil bekas.

Tepatnya berada di lantai 5 ITC Permata Hijau. Sentra ini dinamakan Bursa Mobil TEM'S Otomart dan baru diresmikan pada Juni 2014 lalu. Tak kurang ada 25 showroom mobil bekas meramaikan tempat ini.

Sentra penjualan mobil bekas ini berada di bawah bendera salah satu lembaga pembiayaan, yakni PT Oto Multiartha. Setiap showroom menempati ruangan dengan ukuran 5 meter persegi (m²).

Di tempat ini tersedia ratusan mobil bekas aneka merek dan aneka tahun pembuatan. Selain itu, Anda pun dengan mudah bisa memilih mobil karena hampir setiap showroom memajang mobil dagangannya di area parkir.

Theo Bejo Hindarto, Head Operation TEM'S Otomart, mengatakan, sentra ini belum terlalu ramai karena buka Juni lalu. Namun, menjelang Idul Fitri kemarin, sentra ini sempat ramai dikunjungi pembeli.

"Momentum yang ramai itu sebelum Lebaran. Banyak yang mencari mobil untuk pulang kampung. Namun, kembali sepi ketika pemilu dan awal hari masuk sekolah," katanya.

Gunawan Setiawan, pengelola showroom Multi Mobil yang mengaku, optimistis sentra mobil bekas di ITC Permata Hijau ini bakal ramai. Pasalnya, sentra ini menempati lokasi yang strategis.

Letaknya masih di wilayah Jakarta Selatan yang menghubungkan kawasan elite Pondok Indah dan Ciledug. "Kebutuhan kendaraan tentu sangat besar," ujarnya.

Gunawan hanya menawarkan mobil-mobil buatan Jepang, seperti Toyota, Nissan, Daihatsu, dan Suzuki. Menurutnya, perputaran mobil buatan pabrikan Jepang lebih cepat ketimbang mobil dari Eropa. "Kalau mobil Eropa risikonya tinggi. Untuk perbaikan dan suku cadang juga cukup mahal," sebutnya.

Umumnya, mobil-mobil ini ia dapat dari jaringan yang telah dibangun sejak lama. Di antaranya dari tempat pelelangan mobil dan broker mobil.

Sebelum dijual kembali, mobil bekas dipoles kembali agar tampil kinclong. Kondisi mesinnya juga diperbaiki, sehingga dapat menarik minat pembeli.

Selama tiga bulan berjualan di lokasi ini, Gunawan mengaku omzetnya masih belum menentu. "Rata-rata penjualan sekitar tiga sampai empat mobil per bulan. Kadang-kadang juga tidak ada penjualan dalam satu bulan," terangnya.

Yudi Hermanto, karyawan showroom Buana Auto, mengaku, bisa menjual tiga sampai lima mobil per bulan. Harga jual mobil di showroom-nya dibanderol di bawah Rp 150 juta.

Dengan harga di kisaran itu, showroom-nya bisa mengantongi omzet sekitar Rp 300 juta–Rp 400 juta per bulan. Ada pun laba bersihnya sekitar Rp 50 juta per bulan. "Sekarang susah mematok harga tinggi, karena persaingan sangat ketat," ujarnya.          

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×