Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri
Sentra penjualan onderdil mobil terus bermunculan seiring pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan. Salah satunya ada di Pasar Segar Cinere, Depok. Sentra onderdil ini baru resmi dibuka September tahun lalu. "Tapi sebagian besar toko sudah buka beberapa bulan sebelum grand opening," kata Wandi, pemilik Toko Utama Motor.
Lokasi sentra onderdil dan variasi ini berada tak jauh dari Mal Cinere. Dari Mal Cinere jaraknya hanya sekitar 1 kilometer (km). Anda tinggal lurus saja ke arah Limo, Depok.
Patokannya adalah Perempatan Gandul, Cinere, belok kiri. Untuk pengunjung yang membawa mobil, sentra ini menyediakan tempat parkir lumayan luas. Anda bisa memarkir mobil di depan sentra onderdil.
Sentra onderdil ini dipe-nuhi dengan belasan toko yang menjual aneka onderdil dan variasi mobil, antara lain busi, oli, kampas rem, selang bensin, velg sampai lampu kendaraan.
Onderdil dari hampir semua pabrikan mobil tersedia di sini, seperti Toyota, Kia, Hyundai, Timor, Ford, dan Nissan. Selain menawarkan berbagai macam onderdil dan variasi, beberapa kios juga menyediakan mekanik untuk memasangkan langsung barang yang dibeli.
Selain layanan pasang di tempat, di sentra ini juga tersedia layanan salon mobil. Namun karena masih baru, masih banyak salon mobil belum beroperasi karena jumlah pengunjungnya masih belum terlalu ramai.
Sentra ini menempati sebuah gedung yang terdiri dari dua lantai. Di lantai 1, ada sekitar 100 kios yang masing-masing seluas 2x2 meter. Dari 100 kios itu, sekitar 45% saja yang telah beroperasi.
Sementara lantai dua hanya ada 10 toko. Di lantai ini, hanya sekitar 20% sudah beroperasi. Wandi mengakui, jumlah pengunjung yang mampir ke sentra ini memang masih sedikit, pada hari kerja maupun akhir pekan. “Sekarang memang masih sepi,” timpal Andri, pemilik Luvan Jaya Motor.
Kebanyakan toko onderdil di sini adalah cabang dari toko onderdil di tempat lain. Toko onderdil tersebut memiliki jaringan onderdil yang kuat dari jaringan toko sebelumnya.
Rata-rata toko baru beroperasi awal 2013. Para pedagang berharap nantinya, sentra ini bakal ramai dikunjungi pembeli. Maklum saja, sentra ini memang belum begitu dikenal, dibandingkan sentra onderdil lain di Jakarta.
Dengan begitu, omzet yang didapat belum bisa menutup biaya operasional. Apalagi, biaya sewa kios di tempat ini terbilang mahal, yakni, Rp 11 juta per tahun.
Omzet yang didapat para pedagang di sini masih kecil. Wandi bilang, dalam sebulan rata-rata omzetnya hanya sekitar Rp 20 juta. Sedangkan, Andri hanya mengantongi omzet maksimal Rp 10 juta saban bulannya. Omzet itu akan terus meningkat jika sentra ini bertambah ramai dikunjungi pengunjung.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News