kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berburu parfum dan produk khas Timur Tengah di Condet (2)


Minggu, 09 September 2018 / 06:45 WIB
Berburu parfum dan produk khas Timur Tengah di Condet (2)


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Sejak lama, kawasan Condet, Jakarta Timur memang terkenal sebagai pusat penjualan parfum. Lokasi gerai-gerai penjual parfum ini terletak di ujung Jl. Raya Condet yang mengarah ke Jl. Dewi Sartika. Salah satu yang menjadi patokan adalah Pusat Grosir Cililitan. Kawasan ini berada di seberang pusat belanja tersebut.

Asal tahu saja, kawasan Condet ini juga terkenal dengan keberadaan kantor perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia. Tak heran, banyak keturunan Arab Peranakan yang mendiami kawasan tersebut.

Berawal sebagai pusat penjualan parfum, kini kawasan Condet juga terdapat gerai yang menjajakan pernak-pernik khas Timur Tengah dan oleh-oleh haji. Kawasan ini pun akan penuh pengunjung menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Para tengkulak dan pembeli ritel berlomba untuk mendapatkan kain ihram sampai dengan makanan khas Arab Saudi. Saat itu, hampir setiap toko memajang semua produk makanan dan aksesoris dibagian depan. Tujuannya, untuk menarik perhatian konsumen.

Ahmad Assegaf, pemilik toko Agen Shisha 88 mengakui, saat itu menjadi momen panen para pemilik toko. Karena, permintaan konsumen naik tajam. "Penjualan saya bisa naik sampai 10 kali lipat dari hari-hari biasanya," katanya pada KONTAN.

Sayang, pada tahun ini, rutinitas itu tak berlaku. Ahmad menyebut, kini, daya beli masyarakat turun. Imbasnya, tokonya sepi.

Menjelang peringatan Maulid Nabi, konsumen juga banyak berdatangan. Kali ini yang dicari bukan lagi kain ihram dan aneka makanan Arab tapi mereka membeli baju koko dan peci.

Sekedar info, selain menjual aneka shisha laki-laki berusia 35 tahun ini juga menjual makanan, aksesoris Timur Tengah dan beragam baju muslim untuk laki-laki.

Harganya dibanderol bervariasi mulai dari Rp 125.000 sampai Rp 750.000 per unit untuk shisha dan puluhan sampai ratusan ribu untuk makanan dan pernak-pernik Timur Tengah.

Sama dengan lainnya, sebagian besar barang yang dijual dipasok langsung dari Arab Saudi. Selain menjalin kerjasama dengan suplayer, dia juga belanja sendiri untuk melengkapi produkya.

Khusus untuk pengharum ruangan alias bukhur, dia memproduksi sendiri. Bahkan sebagian besar produknya dikirim ke luar negeri.

Ahmad bercerita, bila kawasan Condet, Jakarta Timur telah lama marak oleh gerai parfum dan aneka pernak-pernik Timur Tengah. Adanya komplek pemakanan Al Hawi menarik perhatian masyarakat. Pada bulan Ruwah, komplek ini selalu ramai dengan kunjungan orang-orang yang ingin berziarah.  

Kepadatan pengujung inilah yang dimanfaatkan oleh warga keturunan Arab dengan membuka toko parfum dan aksesoris lainnya. Lantaran terlihat ramai, jumlah pemainnya terus bertambah.  

Mustofa Malik pemilik BSA Putra mengatakan, kebanjiran pembeli saat menjelang musim haji. Kala itu, para keluarga datang untuk membeli oleh-oleh yang akan dibagikan kepada sanak saudara dan tetangga.

"Saat itu rata-rata omzet saya bisa naik sampai lima kali lipat dari biasanya," katanya. Namun, musim haji tahun ini penjualannya lesu.  Laki-laki 33 tahun ini bilang daya beli konsumen lesu pasca Lebaran lalu.              

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×