kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berburu perkakas rumah di Jember (1)


Rabu, 14 Januari 2015 / 18:27 WIB
Berburu perkakas rumah di Jember (1)


Reporter: Yuthi Fatimah | Editor: Havid Vebri

Perkakas rumah tangga merupakan perlengkapan wajib di setiap rumah tangga. Makanya, kebutuhan akan perkakas rumah tangga ini tergolong tinggi. Tingginya kebutuhan perkakas ini mendorong banyak orang terjun menekuni usaha ini.

Bahkan, di beberapa daerah terdapat sentra produksi perkakas rumah tangga, seperti panci, oven, wajan dan lainnya. Salah satunya berada di Jember, Jawa Timur. Di daerah penghasil tembakau ini, ada dua desa yang menjadi pusat produksi perkakas rumah tangga, yakni di Desa Serut dan Desa Suci, Kecamatan Panti.

Desa ini berjarak sekitar 20 kilometer (km) dari pusat Kota Jember. Mayoritas warga desa ini menggantungkan hidupnya dari usaha pembuatan perkakas rumah tangga dari aluminium. Di sepanjang jalan memasuki desa berderet rumah penduduk yang dijadikan sebagai tempat produksi sekaligus penjualan alat rumah tangga berbahan dasar aluminium.

Total ada 40 perajin yang menggeluti usaha pembuatan perkakas rumah tangga ini. Salah satunya adalah Ali. Pria asli Desa Serut ini sudah 23 tahun mengelola bisnis perabotan rumah tangga berbahan dasar aluminium.

Ia memproduksi beberapa jenis perabotan, seperti panci, oven, wajan, etalase. Selain peralatan itu, ada juga perabot, seperti lemari. Harga jual perabotan itu bervariasi, tergantung ukurannya.

Selain ukuran, bahan baku juga menentukan harga jual satuan. Dalam hal ini, Ali menggunakan kaca sebagai bahan baku untuk membuat lemari dan rak piring.
Ali memasang harga produknya mulai Rp 5.000–Rp 4 juta. "Paling mahal lemari besar untuk menyimpan pakaian," katanya.

Adapun harga panci di jual mulai Rp 15.000–Rp 750.000 per buah. Ali mengaku, produksinya lebih banyak berdasarkan pada pesanan. Hitungan dia,  rata-rata total pesanan yang masuk sekitar 100 produk per bulan.

Bila sedang ramai pesanan bisa lebih dari itu. Ada pun rata-rata omzetnya sekitar Rp 60 juta–Rp 80 juta per bulan. Biasanya, penjualan melonjak bila mendekati Hari Idul Fitri. "Omzet bisa dua kali bulan biasa," ujarnya.

Perajin lainnya adalah Mujayin yang berdomisili di Desa Suci. Produksinya juga didasarkan pesanan. Namun, ia tetap menyediakan stok barang untuk dijual eceran. Stok barang kebanyakan ia beli dari pedagang lain. Ia telah menggeluti usaha ini sejak 15 tahun silam.

Menurutnya, bisnis ini sudah turun temurun di keluarganya. "Nenek saya juga sudah menekuni usaha ini," ujarnya. Mujayin fokus menjual perabotan dapur. Toko yang ia beri nama Tepat Guna ini menjual 19 jenis perabotan dapur, seperti oven, dandang, panci, loyang kue, hingga tudung saji.

Harga perabotan itu dibanderol dari Rp 2.500 hingga Rp 375.000. Dalam sebulan, ia bisa menjual sekitar 300 jenis barang, dengan omzet sekitar Rp 30 juta per bulan.       

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×