kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.280   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Berburu rengginang di Kuningan (1)


Selasa, 09 Februari 2016 / 15:37 WIB
Berburu rengginang di Kuningan (1)


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: S.S. Kurniawan

Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memiliki banyak camilan yang menjadi ciri khas daerah ini. Selain tape ketan dan jeruk nipis peras, daerah ini juga terkenal dengan camilan rengginangnya yang gurih.

Bahkan di daerah ini ada satu tempat yang menjadi pusat produksi sekaligus penjualan rengginang. Ya, selain tape ketan dan jeruk nipis peras, rengginang memang menjadi oleh-oleh khas Kuningan. 

Nah, sentra rengginang berada di Jalan Siliwangi, Kelurahan Cijoho. Sudah berdiri puluhan tahun, sentra ini diramaikan 15 produsen rengginang.

Akses menuju lokasi ini tidak sulit karena dekat dengan sentra oleh-oleh Cijoho. Setelah memasuki gerbang Kabupaten Kuningan, kurang lebih 10 menit ada gang besar. Di gang itulah lokasi sentra produksi rengginang ini berada.

Saat KONTAN menyambangi sentra ini, tampak beberapa rumah warga biasa yang tidak terlihat menjajakan rengginangnya. Jika berniat membeli rengginang, Anda bisa menanyakan kepada warga sekitar. 

Yani Royani, salah seorang produsen rengginang di tempat ini, menyatakan, sudah merintis usaha sejak tahun 2001. Dia menjalankan usaha turun temurun dari orang tuanya.

Rengginang buatannya pun selalu habis terjual. "Rengginang kami dibeli oleh para pedagang di sentra oleh-oleh Cijoho," katanya.

Setiap hari, Yani memproduksi 20 kilogram (kg)  rengginang atau sekitar 100 bungkus. Harga rengginang mentah dibanderol Rp 9.000 per bungkus. Sedangkan rengginang yang sudah matang dijual seharga Rp 16.000 per bungkus. 

Dengan harga jual tersebut, ia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 1,6 juta per hari atau Rp 48 juta per bulan. Pelanggannnya kebanyakan pedagang oleh-oleh. Mulai dari pedagang oleh-oleh Cijoho, Cirebon, Jakarta, hingga Depok.

Menjelang Lebaran atau libur akhir tahun, penjualan Yani bisa mencapai 30 kg sampai 50 kg rengginang per hari.

Titin Sumartin, produsen lainnya juga meneruskan usaha yang sudah dirintis oleh orang tuanya. Dalam sehari ia bisa memproduksi 50 kg rengginang. 

Dia menghabiskan minimal Rp 500.000 untuk memproduksi 50 kg rengginang. Namun belakang ini harga bahan baku rengginang terus naik. Alhasil, modal yang diperlukannya juga bertambah besar.

Selain pedagang oleh-oleh, Titin rutin menjual 30 bungkus rengginang per minggu ke bus dan angkutan travel, utamanya bus tujuan Jakarta. Menurutnya, penjualan cenderung terus meningkat karena rengginang bisa dimakan oleh siapa pun.

Dia menjual rengginang mentah seharga Rp 13.000 berisi 32 buah. Sementara rengginang matang dijual seharga Rp 27.000 per bungkus. Hitung-hitungan di atas kertas, ia mengantongi omzet Rp 1,17 juta per hari atau sekitar Rp 35,1 juta per bulan.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×