Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Tri Adi
Seiring pertumbuhan properti hunian, sentra tanaman hias terus bermunculan. Salah satunya berada di Jalan M.H Thamrin, Karawaci, Kota Tangerang, Banten. Di sentra ini ada sekitar 50 pedagang tanaman hias. Selain tanaman, mereka menyediakan pot dan pupuk. Dalam sebulan, omzet pedagang bisa mencapai Rp 15 juta.
Bagi sebagian orang, memiliki rumah hunian rasanya tak lengkap tanpa tanaman hias. Nah, bagi Anda yang ingin memburu tanaman hias, coba sesekali menyambangi kawasan Karawaci, Kota Tangerang, Banten. Di kawasan ini, persisnya di Jalan M.H Thamrin, Karawaci, ada sebuah sentra penjualan tanaman hias.
Selain menjual aneka tanaman hias, para pedagang di sentra ini juga menyediakan batu alam, pot, dan jasa pembuatan taman.
Berdiri sejak tahun 1990, sentra penjualan tanaman hias Karawaci diramaikan sekitar 50 pedagang tanaman hias. Mereka menjajakan tanaman hias di trotoar jalan. Jadi, jika berkunjung ke sini, Anda hanya bisa memarkirkan kendaraan di tepi jalan.
Tapi, Anda tak perlu khawatir kendaraan akan ditilang atau diderek petugas lalu lintas karena parkir di sisi jalan. Pasalnya, para pedagang di sentra penjualan tanaman hias Karawaci mengaku sudah mendapatkan izin usaha dari Pemerintah Kota Tangerang.
Simak saja penuturan Urip, salah satu pedagang di sentra tanaman hias Karawaci. Dia bilang, aktivitas penjualan tanaman hias di kawasan ini tak pernah terganggu soal lahan parkir. "Jalan di sini luas, bisa empat jalur mobil. Jadi, jika ada pembeli yang memarkirkan kendaraannya persis di depan lapak pedagang, tidak akan mengganggu akses kendaraan lainnya," kata Urip.
Urip berkisah, keberadaan sentra penjualan tanaman hias Karawaci sudah ada sejak tahun 1990-an. Tapi, ketika itu, pedagang yang menjual tanaman hias baru sekitar 10 orang. Melihat potensi bisnis di kawasan ini sangat prospektif, akhirnya setiap tahun terus berdatangan para pedagang tanaman hias di sentra Karawaci.
Di lapaknya, Urip menjual aneka tanaman hias seperti pucuk merah, palem, bunga mawar, bunga kamboja, anturium, bibit pohon mangga, aneka pot dan pupuk kompos. Harganya bervariasi, mulai Rp 5.000 hingga Rp 200.000 per pot. Sementara itu, aneka pot dibanderol Urip Rp 5.000 hingga Rp 75.000 dan pupuk Rp 30.000 per kemasan.
Dari penjualan tanaman hias, Urip mengaku bisa meraup omzet Rp 500.000 per hari. Dus, dalam sebulan, Urip bisa mengantongi omzet sekitar Rp 15 juta.
Pedagang lainnya di sentra penjualan tanaman hias Karawaci adalah Abidin. Di lapaknya yang diberinama Flower Beauty, Abidin menjual aneka tanaman hias seperti pohon bugenvile, mawar, melati dan kamboja. Harganya dibandrol Rp 10.000 hingga 50.000 per pot.
Abidin mengaku, musim ramai pengunjung biasanya jelang hari raya besar dan tahun ajaran baru pendidikan. "Paling ramai itu saat tahun ajaran baru. Sebab, ada kegiatan orientasi siswa baru yang terkadang diharuskan membawa tanaman hias dari pihak sekolah," katanya.
Sama seperti Urip, Abidin mengaku jika sedang ramai pengunjung, omzetnya bisa tembus 500.000 per hari atau Rp 15 juta per bulan.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News