kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Berburu tanaman hias di kawasan Pasar Rebo


Senin, 10 Februari 2014 / 15:57 WIB
Berburu tanaman hias di kawasan Pasar Rebo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

Sentra tanaman hias terus bermunculan seiring pembangunan properti hunian yang terus tumbuh. Ditambah lagi pertumbuhan jumlah kendaraan yang semakin tinggi memicu peningkatan pencemaran udara. Ini membuat orang kembali sadar akan pentingnya penghijauan. Salah satu sentra penjualan tanaman hias yang bisa disambangi berlokasi di kawasan Pasar Rebo, Jalan Beringin Raya, Jakarta Timur.

Berdiri sejak tahun 2002, sentra ini diramaikan sekitar 16 kios pedagang tanaman hias. Kios-kios tanaman hias ini berukuran sekitar 6 x 10 meter persegi (m2). Sentra ini berdekatan dengan mal Cijantung. Jika kita datang dari arah Cawang menuju jalan raya Jakarta-Bogor,  setelah jalan layang hanya tinggal belok kiri,  sekitar 10 meter ke arah mal Cijantung akan ditemukan Jalan Beringin.

Lokasinya yang persis berada di pertengahan antara mal Cijantung dan Pasar Rebo membuat lalu lalang kendaraan cukup ramai. Kendati lalu lalang kendaraan cukup ramai, namun ketika KONTAN menyambangi sentra ini, pembeli yang mengunjungi sentra ini tidak terlalu ramai.

Salah seorang pedagang, Sari Dewi (40) mengaku mulai berjualan di sentra itu sejak 12 tahun yang lalu. Kala itu, ia dan beberapa pedagang lainnya melihat ada tempat kosong yang tidak terurus seperti hutan tapi cukup ramai dilalui kendaraan bermotor.

Mereka kemudian mengurus izin ke RW setempat memanfaatkan lahan kosong untuk berjualan tanaman hias. "Awalnya hanya sekitar tujuh pedagang, lama-kelamaan pedagang baru bermunculan hingga sekarang berjumlah 16," ujarnya.

Di kiosnya, Sari menjual ratusan jenis tanaman hias mulai dari aglaonema, anthurium, philodenrom, alokasia, palem, adenium, euphorbia, dan masih banyak lagi. Harganya di banderol beragam mulai dari Rp 2.500-Rp 5 juta per pohon, tergantung jenis dan ukuran tanaman.

Jenis tanaman yang paling murah misalnya tanaman kecil seperti brokoli, dijual Rp 2.500 per polibag. Sementara, tanaman yang paling mahal contohnya adalah cempaka berbunga merah dan putih krem yang dibanderol seharga Rp 5 juta. Selain menjual tanaman hias, Sari juga menjual beraneka ragam pot, mulai dari bahan plastik, semen, hingga keramik. Dalam sebulan, Sari mengaku mampu mengantongi omzet rata-rata Rp 18 juta.Dari situ ia bisa mengantongi laba bersih sekitar Rp 9 juta per bulan.

Pedagang lainnya, Tumiran (44) pun telah berjualan di sentra tersebut sejak 12 tahun yang lalu. Ia mengaku telah berjualan tanaman hias sejak tahun 90-an. Sebelumnya ia berjualan di pinggir jalan raya Jakarta-Bogor.

Tumiran lebih banyak menjual tanaman buah seperti mangga, sawo, rambutan, jeruk dan lainnya. Tumiran membanderol tanamannya dengan harga di kisaran Rp 25.000 hingga Rp 1,5 juta per pohon, tergantung ukuran tanaman.

Rosalina (45), salah satu pedagang di sentra mengaku bisa mengantongi omzet sekitar Rp 20 juta per bulan. Dari omzet sebesar itu, ia bisa mengantongi laba bersih sekitar 40%.                     

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×