kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Bergandengan tangan membantu pelaku UKM


Kamis, 09 April 2015 / 16:08 WIB
Bergandengan tangan membantu pelaku UKM
ILUSTRASI. Manfaat jus bayam untuk kesehatan.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Hendra Gunawan

Salah satu kendala utama yang kerap dihadapi pelaku usaha kecil menengah (UKM) dalam mengembangkan usahanya adalah kendala permodalan. Kendati sudah banyak lembaga keuangan yang mengalirkan kredit khusus UKM, tapi faktanya banyak dari mereka tidak bisa mendapat bantuan modal dengan mudah. 

Melihat fakta itu, Jezzie Setiawan tergerak untuk membantu pelaku UKM.  Untuk mencari solusi mengatasi permodalan ini, akhir Maret lalu ia meluncurkan platform Gandengtangan.org. “Saya tertarik membuat ini karena melihat banyak teman-teman entrepreneur yang kesulitan akses pendanaan,” katanya kepada KONTAN.

Memanfaatkan kecanggihan teknologi, GandengTangan membantu menggalang dana pinjaman tanpa bunga melalui situs GandengTangan.org.

Dengan dibantu seorang teman, Jezzie menghabiskan waktu sekitar enam bulan untuk membuat platform ini.

Bukan hanya pelaku UKM biasa, GandengTangan juga fokus membantu permodalan wirausaha sosial. Banyak pelaku wirausaha sosial ini bekerja diam-diam padahal membutuhkan bantuan. "Harapannya masyarakat tidak hanya menjadi penonton dari cerita bisnis yang menginspirasi, tapi juga bisa berkontribusi,” ucap Co-Founder GandengTangan ini.

GandengTangan membuka kesempatan bagi setiap orang yang ingin berperan dengan meminjamkan dana mereka minimal Rp 50.000 dengan bunga 0%.

Dengan bunga 0%, GandengTangan mengaku tulus memberi pinjaman karena kreditur tidak dikenakan bunga apapun. Sementara pemberi pinjaman tidak mendapatkan imbalan.

Model bisnis yang dijalankan adalah GandengTangan mengambil 5% dari setiap total pinjaman untuk kebutuhan operasional. "Jadi dana yang diberikan kepada para social entrepreneur ini merupakan dana keroyokan dari investor yang tertarik dengan konsep ide yang kami kampanyekan," katanya.

Selain membantu permodalan, GandengTangan juga membantu mengkampanyekan ide dan gagasan yang dikembangkan oleh pelaku social entrepreneur.

Menurut Jazzie, GandengTangan akan membantu menyiapkan desain kampanye serta jaringan yang bersinggungan langsung dengan konsep ide yang sedang dikerjakan.

Proses kampanye berlangsung selama 45 hari. Bila dalam waktu tersebut belum terkumpul dana dalam jumlah yang dibutuhkan, maka dana itu akan dikembalikan lagi kepada investor. “Saat ini, kami masih dalam tahap mengumpulkan,” jelasnya.

Untuk tahap pertama ini, mereka memberikan dana talangan Rp 30 juta–Rp 75 juta per proyek. Ke depan, Jezzie akan menaikkan dana talangan sampai dengan Rp 150 juta per proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×