kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berharap berjodoh dengan cuan Kalijodo Coffee


Sabtu, 12 Oktober 2019 / 11:00 WIB
Berharap berjodoh dengan cuan Kalijodo Coffee


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aroma kopi sepertinya sudah membius banyak kalangan yang terlihat dari masih bertahannya kedai kopi di banyak tempat. Ini menunjukkan arus bisnis olahan kopi makin deras dan tetap menjanjikan.

Tawaran kemitraan kedai kopi pun bermunculan tanpa henti. Salah satunya datang dari PT Kalijodo Aladin Indonesia, pengelola Kalijodo Coffee asal Jakarta. Berdiri pada September 2018, Kalijodo Coffee menawarkan kemitraan 5 bulan kemudian. Kini sudah ada 32 gerai yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Pekanbaru, Lampung, Bandung, Malang, Makassar, Bali, Bukittinggi, dan Manado.

Soal pemilihan nama Kalijodo, sang pendiri Willy Tan tidak khawatir dengan nama kontroversial, yakni bekas tempat hiburan malam. Apalagi gerai perdana memang ada di Kalijodo, Jakarta Utara. "Kami harus cari nama yang paling panas atau dingin agar bisa menarik perhatian masyarakat," ungkap Willy Tan, Founder PT Kalijodo Aladin Indonesia kepada KONTAN.

Baca Juga: Menyesap harum cuan kedai kopi minimalis dari OH Coffee asal Solo

Perusahaan ini menawarkan dua paket investasi. Pertama, paket Jodo PDKT sebesar Rp 125 juta dan kedua, paket Jodo Jadian senilai Rp 175 juta. Yang berbeda dari dua paket ini adalah bentuk gerai. Paket termurah berbentuk kios, dan yang termahal kedai seluas minimal 10 m².

Laiknya kedai kopi umumnya, Kalijodo Coffee menawarkan ragam menu. Ada menu olahan kopi serta non kopi dengan banderol harga Rp 13.000 per cup sampai Rp 29.000 per cup.

Untuk bisa bersaing dengan pemain sejenis, Willy  terus berkreasi di kedainya. Tak cuma dari produk tapi juga layanan ke konsumen. Seperti mempertontonkan proses karamel di atas kopi ke konsumen.

Dengan upaya tersebut, Willy berharap setiap gerai Kalijodo Coffee bisa meraup penjualan sekitar 100 cup - 150 cup per hari. Praktis, omzet per bulannya sekitar Rp 60 juta sampai Rp 90 juta.

Dengan pendapatan tersebut, estimasi balik modal minimal empat bulan sampai tujuh bulan untuk paket Rp 125 juta serta enam bulan sampai setahun bagi paket Rp 175 juta.

Baca Juga: Menakar peluang kemitraan Pesona Coffee yang tetap mempesona

Kemitraan ini tidak ada biaya royalti. Tapi mitra wajib membeli bahan baku dari pusat. Jika mitra ingin memperpanjang kerjasama tiga tahun lagi, baru ada franchise fee sebesar 20%-30% dari franchise fee awal.

Lewat skema kemitraan tersebut, Willy menargetkan bisa mengoperasikan 100 gerai Kalijodo  di akhir tahun ini serta 1.000 gerai pada lima tahun ke depan.
Konsultan waralaba dari DK Consulting, Djoko Kurniawan berharap para pebisnis kopi kekinian sudah mulai berinovasi. Tidak cuma di racikan menu seperti dengan tambahan boba dan lainnya, tapi juga ada layanan ke konsumen, seperti melihat proses pembuatan kopi.     

Kalijodo Coffee
Jl Aladin Baru No 3, 4, 17, Penjaringan, Jakarta Pusat Hp: 0818-08802277

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×