kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berharap disukai pasar dalam negeri (3)


Selasa, 01 Juli 2014 / 17:37 WIB
Berharap disukai pasar dalam negeri (3)
Intip Saham-Saham yang Paling Banyak Dikoleksi Asing Kemarin


| Editor: Havid Vebri

Untuk mengembangkan bisnis jam tangan kayunya, Lucius Leon Worang bakal menambah jumlah perajin. Ia ingin, produksi bisa ditingkatkan hingga bisa melayani lebih banyak pembeli. 

"Saya ingin menaikkan jumlah produksi menjadi dua kali lipat dari sekarang," ujar pemilik jam tangan kayu merek L&K ini. Saat ini, Leon baru memiliki satu pengrajin dengan kemampuan produksi sekitar empat jam tangan per bulan.

Sejauh ini, produk jam tangan kayunya cukup diterima pasar karena bentuknya yang unik. Apalagi, pembuatan jam tangan kayu ini masih dikerjakan secara tradisional. Leon mengaku, hanya menggunakan kayu meranti dna regas untuk mendapatkan corak yang sempurna.

Sejauh ini, kata Leon, tidak ada masalah dengan  pasokan kayu tersebut. "Sudah ada supplier yang rutin memasok," katanya.  Menurutnya, pasokan kayu masih akan mencukupi kendati produksi ditingkatkan.

Cuma yang sekarang menjadi ganjalan terkait dengan kemampuan daya serap pasar. Ia mengaku, masih ragu bila produksi ditingkatkan, seluruh produk jam tangan kayunya bakal habis terjual.

Keraguannya ini bukan tanpa alasan. Menurut Leon, perilaku konsumen Indonesia lebih cenderung menyukai produk yang branded, sehingga kurang menghargai produk dalam negeri.

Lihat saja, selama tiga tahun menekuni usaha ini, seluruh pelanggan jam tangan kayunya justru berasal dari luar negeri, seperti Amerika, Italia, Korea dan lainnya.  

Leon mengaku, akan terus memaksimalkan promosi di pasar lokal agar jam tangan kayunya bisa diterima. Untuk itu, dia juga terus berusaha memperbaiki kualitas produk dengan membuat desain-desain yang unik.

Sejauh ini, produk jam tangannya memang sudah mulai dilirik pasar lokal. “Sekarang sudah ada beberapa dari Indonesia yang mau membeli,” katanya.

Pria yang sempat mengenyam pendidikan di Universitas Cardiff, Inggris ini mengaku ingin terus mengembangkan usahanya. Agar bisa bersaing, ia tidak akan mengambil segmen yang sama dengan pabrikan jam tangan besar.

Leon mengaku akan terus menambah koleksi terbarunya. Rencananya, dia akan meluncurkan koleksi terbarunya pada awal tahun depan. Sayang, Leon masih enggan menceritakan secara detil konsep desain jam tangan terbarunya itu.

Yang jelas, dia mengaku fokus membuat jam tangan dengan ciri khas budaya Indonesia, sehingga sulit untuk dijiplak atau ditiru. Untuk mendukung penjualan produknya, Leon juga akan terus menyempurnakan website L&K.

Website ini penting karena Leon fokus memasarkan produknya lewat internet. Leon mengaku, saat ini sudah ada pihak yang tertarik menjadi distributor L&K di Amerika. Leon sendiri masih mempelajari tawaran kerjasama tersebut. "Jadi saya belum dapat memutuskan," ujanya.

Selain bisnis jam tangan, Leon juga berencana mengembangkan usaha dengan membuka satu lini bisnis di bidang food and baverage. Ia mengaku, masih menyiapkan rencana ekspansi usaha ke sektor itu. "Saya belum bisa cerita banyak," katanya.    

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×