kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berhasil membawa nilai budaya di tiap karyanya


Senin, 12 Mei 2014 / 14:40 WIB
Berhasil membawa nilai budaya di tiap karyanya
ILUSTRASI. Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Spesial Natal Periode 19-25 Desember 2022


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

Seniman berbakat, Meike Sahala, telah terkenal sebagai salah satu perancang perhiasan ternama Indonesia. Kecintaannya terhadap seni dan budaya sejak belia mengantarkan Meike menekuni seni perhiasan logam sebagai profesinya sejak 1997.

Awalnya, Meike adalah seorang ibu rumahtangga pada umumnya. Dia tinggal di Semarang dan suaminya kebetulan bekerja di Jakarta. Lantaran jauh dari suami, Meike kerap dilanda rasa kesepian. Dia pun tidak memiliki kegiatan lain yang bisa membuatnya sibuk di Semarang. "Sampai pada suatu waktu suami marah karena saya sering sekali menelepon hingga mengganggu pekerjaan dia," kata Meike.    

Sejak saat itulah sarjana Hukum Internasional lulusan Universitas 17 Agustus 1945 di Semarang ini akhirnya mencari kegiatan lain. Pilihannya jatuh pada seni kerajinan perhiasan logam.

Kecintaan Meike akan batik dan budaya lokal begitu kental terasa pada setiap karya-karyanya. Wanita kelahiran 1962 ini memang memiliki cita-cita untuk mengangkat seluruh nilai-nilai sejarah Indonesia ke dalam karya perhiasannya. "Dalam sejarah tersebut ada semangat yang perlu diadopsi masyarakat zaman sekarang," ujarnya.

Butuh waktu setahun bagi Meike untuk melakukan riset, persiapan hingga produksi karya perdananya. Kala itu, karya pertama perhiasan yang ia buat adalah motif Borobudur. Semua motif dibuat secara manual. Sehingga sulit menemukan dua karya yang sama persis. Selain itu, beberapa motif yang dia aplikasikan seperti motif batik dan budaya Papua.

Pengerjaan yang relatif sulit dan kandungan nilai seni tinggi di setiap motif, seperti nilai sejarah dan nilai budaya, membuat karya perhiasan logam buatannya tampak begitu elegan dan bermutu tinggi. Meike membuat aneka perhiasan seperti kalung, gelang, giwang, dan bros.

Dalam membuat karyanya, Meike mendidik beberapa perajin logam yang sudah memiliki bakat sebelumnya. Perajin tersebut diajari menuangkan motif-motif budaya ke dalam logam di rumah produksi yang ia dirikan bernama Roemah Prakarya Megrania.

Awalnya, Meike hanya dibantu dua perajin. Saat ini, rumah produksinya telah mempekerjakan 27 perajin logam. Karya-karyanya kini tidak hanya digemari oleh pecinta perhiasan di dalam negeri, tetapi juga memukau penggemar perhiasan internasional.

Buktinya Meike telah memamerkan karyanya di banyak negara seperti Spanyol, Belanda, AS, Brazil, Kolombia, Italia, Australia, dan Jepang. Hingga kini dia telah empat kali menggelar pameran tunggal. Tahun ini, Meike akan menggelar pameran untuk merayakan ulang-tahun Kota Semarang.

Sebagai perancang perhiasan logam yang penuh talenta, Meike telah banyak mendapat penghargaan. Pada tahun 2004 dan 2005, ia mendapat penghargaan sebagai The Best of Jewelry Handicraft. Di tahun yang sama dia juga mendapatkan penghargaan   Development of Classical Motives in Valuable Art of Batik Metal.

Selain itu, Inkraft Award pada tahun 2003−2006 dan The Masterpiece dari High End Magazine pada tahun 2012, serta masih banyak penghargaan  lainnya yang telah ia raih.                    n           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×