kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berhasil membesarkan merek Fesyen Sekar Mayang (1)


Jumat, 18 Juli 2014 / 17:31 WIB
Berhasil membesarkan merek Fesyen Sekar Mayang (1)
ILUSTRASI. Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Havid Vebri

Terjepit oleh keadaan seringkali mendorong seseorang menjadi kreatif dan berkembang menjadi lebih maju dari sebelumnya. Itulah yang dialami oleh Nuning Nurhayati, pengusaha kerajinan tas asal Yogyakarta.

Kondisi yang mengharuskan dia tinggal jauh dari suami yang harus pindah tugas ke Jakarta, mendorong Nuning untuk menciptakan kesibukan agar tidak merasa kesepian.

Dengan bekal kecintaannya terhadap kerajinan tangan dan fesyen, Nuning sukses menjelma sebagai pengusaha handycraft dengan merek Sekar Mayang sejak tahun 2007.

Awalnya, Nuning baru fokus di fesyen dengan memproduksi seprei dan kain lukis. Kemudian usahanya berkembang menjadi memproduksi kebaya, baju muslim, baju pesta, mukena, dan aneka busana dari batik.

Seiring berjalannya waktu, usaha Nuning kemudian berkembang ke arah produk kerajinan tangan. Selain memproduksi produk fesyen, ia merambah ke usaha pembuatan berbagai macam kerajinan home interior yang terbuat dari kulit sintetis seperti tempat payung, tempat tisu, tempat pensil, dan lain-lain.

Namun, sejak tren kerajinan tangan dari kulit sintetis semakin menurun, Nuning mencari inovasi baru dengan fokus pada pembuatan tas batik, kanvas, goni yang dikombinasikan dengan kulit.

Wanita berusia 47 tahun ini mengatakan, tas buatannya berbeda dari yang lain karena dikombinasikan dengan kulit sehingga terlihat elegan. Sedangkan tas karvas dilukis secara manual yang juga dikombinasikan dengan kulit.

Tas-tas produksi Nuning dipasarkan melalui butik dan showroom Sekar Mayang di Sleman Yogyakarta. Selain itu, ia juga memasarkan produknya lewat toko online.

Nuning juga kerap mengikuti pameran kerajinan tangan. Ini membuat usahanya terus berkembang dan karyanya makin dikenal masyarakat. Penggemar tas buatannya tak hanya dalam negeri saja tapi juga dari luar negeri.

Di dalam negeri konsumen Sekar Mayang baik tas maupun produk fashion lainnya tersebar hampir seluruh Indonesia. Dia juga memiliki pasar di Belanda.  Nuning bekerjasama dengan saudaranya untuk pemasaran berbagai kerajinan dari batik di sana.

Nuning bilang, saat ini produknya yang paling laris adalah tas kanvas lukis. Ia bilang, permintaan akan tas tersebut selalu tinggi, namun lantaran lukisan dikerjakan secara manual maka ia hanya bisa memproduksi dalam jumlah terbatas.

Saat ini, Nuning memiliki 16 karyawan. Enam di antaranya untuk memproduksi produk fesyen dan 10 lainnya untuk memproduksi kerajinan tangan seperti tas dan lainnya. Nuning bisa memproduksi tas dan pernak-pernik lainnya sekitar 500 buah per bulan.

Tas-tas tersebut dibanderol cukup bervariasi. Tas kanvas lukis dijual Rp 250.000–Rp 350.000 per unit. Sedangkan tas batik Rp 300.000 hingga di atas Rp 1 juta per unit. Dari situ, Nuning bisa meraup Rp 60 juta hingga Rp 100 juta lebih saban bulan.                           

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×