Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini
Meski sudah memiliki outlet dan tetap menjalankan strategi pemasaran dari kampus ke kampus, bukan berarti bisnis suvenir Cak Cuk Surabaya berjalan mulus tanpa hambatan. Si pemilik, Dwika Roesmika, tetap mengalami sejumlah kendala, terutama dalam hal pengembangan ide desain suvenir.
Maklum, dia bersama timnya harus terus membuat desain baru untuk semua produk. Tidak jarang Dwi merasa kehabisan ide. Oleh karena itu ia harus rajin jalan-jalan untuk mencari inspirasi. Selama ini, hampir seluruh produk baru yang ia ciptakan memang terinspirasi dari produk oleh-oleh dari luar negeri atau luar kota. "Seperti desain hiasan piring yang ia buat, terinspirasi saat berlibur ke Barcelona," kata Dwika.
Rupanya kendala tidak sampai disitu. Penentuan lokasi untuk pembukaan outlet baru juga menjadi tantangan. Memang tidak mudah untuk mencari lokasi yang strategis untuk mengembangkan outlet Cak Cuk Surabaya. Pada 2009, Dwika sempat membuka satu cabang Cak Cuk Surabaya di Plasa Royal Surabaya.
Sayang, outlet di sana hanya bertahan sekitar satu tahun saja. Sebab, lokasi tersebut sulit dijangkau oleh pengunjung, sehingga penjualan jadi sepi. Pengunjung lebih banyak belanja di outlet Cak Cuk yang berlokasi dipinggir jalan seperti Mayjen Sungkono. Hingga saat ini, Dwika telah memiliki enam outlet Cak Cuk di Surabaya.
Rencananya, Dwika ingin membuka satu outlet baru di salah satu mal ternama di Surabaya. Selain dapat meningkatkan penjualan, tujuannya adalah untuk memudahkan para pelanggannya untuk mendapatkan produk yang ia jual. Sebab, ia mengakui saat ini makin banyak produk kaos yang menyerupai produknya.
Laki-laki berusia 38 tahun ini tidak khawatir dengan kompetitor. Menurut Dwika, keberadaan kompetitor bisa membuatnya semakin fokus melakukan inovasi produk.
Untuk memenangkan persaingan dan meningkatkan penjualan, Dwika akan terus mengembangkan desain dan produk baru. Ia juga akan membuka beberapa outlet baru dengan konsep yang berbeda yaitu café outlet. "Ini bertujuan untuk menarik konsumen lokal dan memberikan tempat istirahat untuk pelancong," kata dia.
Ajang pameran juga masih menjadi senjata ampuh untuk berjualan. Tidak hanya mengikuti pameran yang digelar di Surabaya, Dwika juga mulai mengikuti pameran di luar kota.
Ternyata, jerih payah Dwita dalam mengembangkan bisnis Cak Cuk Surabaya ini mendapatkan apresiasi banyak pihak. Terbukti Cak Cuk menerima beberapa penghargaan seperti, penghargaan entrepreneur dari Sampoerna Foundation dan Penghargaan Pengusaha luar biasa dari Radio Suara Surabaya. n
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News