kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berjodoh dengan bisnis pencarian jodoh


Senin, 12 Januari 2015 / 16:49 WIB
Berjodoh dengan bisnis pencarian jodoh
ILUSTRASI. Makanan yang Bisa Membantu Mengobati Sakit Kepala


Reporter: Dinda Audriene Muthmainah, Yuthi Fatimah | Editor: Rizki Caturini

Teknologi informasi yang berkembang pesat dewasa ini membuat fungsi media digital menjadi makin luas. Tidak hanya sebatas sebagai ajang bersosialisasi lewat berbagai platform media sosial yang sudah banyak beredar seperti Facebook, Twitter atau Path, aktivitas untuk mencari pasangan hidup alias jodoh pun ada. Adalah Setipe.com yang salah satu situs pencarian jodoh lewat media online milik lokal yang bisa membantu para penggunanya untuk mencari teman-teman baru yang cocok dan sesuai dengan kepribadiannya.

Memang, sudah banyak situs online dating yang memberikan layanan kepada para pencari jodoh untuk mencari belahan jiwanya. Namun, kebanyakan situs tersebut hanya sebatas membantu mencarikan saja. Dalam artian, setelah para pencari jodoh terdaftar di situs tersebut, selanjutnya mereka mencari jodoh sendiri.

Padahal, tidak sedikit dari mereka kesulitan mencari kecocokan karena belum mengenal kepribadian masing-masing. Melihat kondisi tersebut, Razi Thalib mencoba untuk memberi layanan situs pencarian jodoh yang lebih profesional lewat Setipe.com ini. Berada di bawah bendera PT Cinta Sukses Makmur, Setipe.com berdiri akhir tahun 2013.

Razi menggandeng empat temannya, yaitu Kevin Aluwi, Pingkan Rumondor, Ziyad Bazed, dan Christian Sugiono untuk membangun bisnis ini. Segmen pasar Setipe.com menyasar masyarakat pada rentang usia 20 tahun−30 tahun.

Pria lulusan Teknologi Informasi Charles Sturt University, Australia ini menciptakan sebuah sistem algoritma di komputer untuk membantu mencarikan jodoh untuk seseorang. "Jadi, algoritma perjodohan itu istilahnya seperti mak comblang," kata Razi.

Sistem akan terus bekerja untuk mencari kecocokan diantara para anggota situs ini. Jika sistem sudah menemukan pasangan yang cocok, nanti masing-masing akan mendapatkan surel yang berisi masing-masing calon pasangannya. Selanjutnya, mereka bisa mulai berkomunikasi.

Gencar berpromosi

Razi melihat peluang bisnis online dating di Indonesia masih besar. Setipe.com fokus untuk mencari anggota yang benar-benar ingin mencari hubungan jangka panjang hingga ke jenjang pernikahan.

Dengan mendirikan Setipe.com, Razi ingin membangun persepsi positif mengenai online dating di masyarakat Indonesia. Di sini banyak masyarakat Indonesia yang menganggap online dating merupakan hal yang dapat merendahkan harga diri. Padahal, menurutnya, pengakuan itu semestinya datang dari dalam diri sendiri. Dia menjamin tingkat keamanan informasi para anggotanya. "Mereka bisa saling tahu kalau sudah dijodohkan," kata Razi.

Ketika mulai bergabung, awalnya anggota harus menjawab seratus pertanyaan terkait psikologis dan karakter mereka. Di situs ini juga memiliki layanan chat room anomin yang hanya berisi orang-orang yang cocok dalam karakter ataupun profilnya. "Misal kesamaan syarat bahwa tidak merokok atau harus sama agamanya," ujar Razi.

Saat ini Setipe.com sudah memiliki lebih dari 100.000 anggota yang terdiri dari 45% perempuan dan 55% laki-laki. Dia menargetkan, anggota bisa terus bertambah mengingat pengguna internet terus bertumbuh.

Sampai saat ini sudah ada empat pasangan anggota Setipe.com yang menikah dan satu pasangan lainnya akan segera menikah. "Itu menandakan algoritma yang kami pakai untuk mencocokkan para anggota cukup sukses," klaim Razi.

Dia mengaku modal yang dibutuhkan untuk membangun situs ini tidak sampai Rp 100 juta. Razi bersama Kevin merogoh kantong pribadinya untuk membangun Setipe.com.

Hingga saat ini Setipe.com masih gencar untuk mempromosikan layanan ini kepada masyarakat, sehingga belum ada biaya keanggotaan alias gratis. Saat ini biaya operasional perusahaan masih mengandalkan suntikan dana dari investor. "Kami akan memonetisasi bisnis ini ketika sudah memiliki daya tarik dan pertumbuhan yang lebih bagus," tutur Razi.

Oleh karena itu, pada tahun ini manajemen situs ini masih fokus pada peningkatkan jumlah anggota dan layanan. Razi bilang, pendapatan akan datang ketika orang sudah sangat percaya dengan hasilnya dan sudah yakin dengan brand.

Demi meningkatkan jumlah anggota Setipe.com, manajemen gencar melakukan promosi lewat media online dan juga distribusi konten. Maksud sistribusi konten adalah mempublikasikan artikel atau tips tentang online dating di situs lain sehingga di baca orang dan akan menarik orang untuk datang," jelas Razi.

Selain itu, informasi dari mulut ke mulut oleh para anggota juga penting. Dan tentunya ini juga menjadi keuntungan bagi anggota karena makin banyak kesempatan berteman.      

Selain gencar memperkenalkan situs Setipe.com, manajemen akan terus mengembangkan sistem algoritma serta improvisasi pengalaman para pasangan di Setipe.com. Dalam waktu dekat, Setipe.com akan bisa diundyuh di sistem operasi ponsel Android dan juga iOS.

Razi Thalib, founder Setipe.com mengatakan, rata-rata jumlah anggota yang bergabung naik 10%-20% per bulan. "Saya berharap masyarakat Indonesia dapat menerima online dating sebagai hal yang wajar seperti di Amerika dan Eropa. Ini kan cuma wadah untuk bertemu orang, tapi ya memang harus tetap waspada," kata Razi.

Jika bisnis ini sudah cukup berkembang, ke depannya Razi akan menambah layanan jasa konsultasi bagi para pasangan untuk melanggengkan hubungan mereka. Pengalaman-pengalaman yang telah dilalui para pasangan di Setipe.com bisa didapat sebagai ajang berbagi dan bertukar informasi.

Heru Sutadi, pengamat telekomunikasi dari Indonesia ICT Institute, berpendapat, jenis bisnis jasa biro jodoh online ini sebenarnya sudah lama hadir di dunia internasional. Dengan teknologi yang semakin berkembang, sistem online semakin diminati banyak pihak untuk berbisnis bahkan mencari jodoh.

Namun, persoalan yang paling krusial adalah bagaimana menjamin data anggota pada situs tersebut akurat. "Karena ini sifatnya online, sehingga orang lebih mudah memalsukan foto atau mengubah status sesukanya," tutur Heru.

Maka dari itu, bisnis seperti ini harus juga membentuk komunitas offline. Artinya, para anggota dipertemukan untuk melihat sosok asli anggota lainnya agar tidak keliru. Pengelola situs juga harus memeriksa setiap anggota yang mendaftar dengan jeli agar tak ada kesalahan.

Heru berpesan, jangan sampai bisnis ini disalahgunakan oleh sebagian orang yang memiliki niat jahat dengan menipu calon pasangannya. Namun di balik kendala itu, bisnis ini menjanjikan karena sifatnya timeless atau tak musiman.

Sementara untuk berhasil mendapatkan penghasilan dari pengiklan, pemilik situs harus membuat nama usahanya 100% dipercaya dan dianggap menguntungkan anggota. Semakin banyak anggota yang mendaftarkan dirinya pada situs tersebut, maka semakin cepat potensi pemilik usaha balik modal karena datangnya pengiklan.               

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×