kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,22   -10,30   -1.10%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berkat Replus, bisa mengontrol perangkat elektronik via gadget


Jumat, 29 Maret 2019 / 12:40 WIB
Berkat Replus, bisa mengontrol perangkat elektronik via gadget


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Internet of things (IoT) menjadi nyawa baru penggerak bisnis. Para pelaku start up berlomba-lomba melahirkan inovasi dan memanfaatkan terobosan teknologi baru untuk menciptakan alat-alat canggih yang mempermudah kegiatan sehari-hari.

Seperti dilakukan Amsa Mustaqim, salah satu co-founder dari Replus. Replus adalah start up di bidang energi yang beroperasi Februari 2018. Start up ini menawarkan remote universal berbasis IoT.

Alat dari Replus berfungsi untuk mengatur segala peralatan elektronik yang menggunakan inframerah menggunakan satu aplikasi di smartphone.

Lewat alat ini, pengguna bisa menghemat energi pada peralatan elektronika mereka. Melalui koneksi wifi, alat ini membantu penggunanya mematikan atau menghidupkan peralatan elektroniknya dari jauh.

Alat Replus bisa dipasang pada peralatan elektronika seperti TV, AC, DVD player hingga projector. Asal alat tersebut menggunakan sensor infrared.

Amsa mengklaim penggunaan alat ini bisa menghemat biaya pengeluaran listrik hingga 30% setiap bulannya. Sebab tak hanya mengendalikan dari jauh, alat ini juga memungkinkan penggunanya mengatur jadwal penggunaan alat elektronik secara otomatis. Juga fitur weather forecasting, yang membuat alat ini bisa menyesuaikan dengan cuaca di luar.

"Kami juga melengkapi alat ini dengan sistem geofencing, jadi pengguna bisa mengatur jarak tertentu, misalnya 50 meter. Jadi ketika dia meninggalkan radius 50 meter, secara otomatis peralatan elektronik akan mati. Alat ini menghilangkan kebiasaan lupa mematikan," imbuhnya.

Replus mengusung model business to business (B to B). Hingga Maret, Replus sudah menjual sekitar 2.100 device. Kebanyakan pembeli perangkat ini adalah pengelola apartemen, perumahan hingga gedung perkantoran. Harga alat ini Rp 200.000 per item, dan bisa dipesan lewat website Replus.

Replus mengusung model B to B lebih efektif, agar lebih mudah mengedukasi pasar. Meskipun pemasaran secara B to B, sejatinya produk Replus tetap berakhir di tangan pengguna.

Amsa optimistis peluang Replus untuk lebih berkembang depannya sangat besar. Ada dua faktor yang membuatnya percaya diri. Pertama, pengembangan jaringan internet akan mendukung bisnis berbasis IoT.

Kedua, potensi market terus berkembang. Amsa menyebut saat ini tren penjualan peralatan rumah tangga berbasis elektronika tumbuh 20% setiap tahunnya. "Reachable market Replus sendiri ada 42 juta orang yang punya potensi memakai alat ini, jadi potensinya sangat besar.

Oleh sebab itu sebagai permulaan, pada akhir tahun ini kami menargetkan bisa menjual hingga 10.000 unit, harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×